Menkeu Sri Mulyani mengatakan meskipun mengalami perlambatan ekonomi di tahun 2018 namun aliran masuk modal asing mulai membaik di dua bulan terakhir tahun 2018.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan jika saat ini perekonomian Indonesia dinilai cukup kuat serta pihaknya akan terus menjaga momentum konsumsi rumah tangga sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

"Kami mengharapkan momentum pada akhir tahun akan tetap berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi mendekati 5,15-5,17 persen. Di balik indikator pertumbuhan ekonomi, banyak sekali indikator pembangunan yang truly matters to the people," papar Menkeu di acara DBS Insights Conference 2019, di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Sri Mulyani menambahkan, perlambatan pertumbuhan investasi sepanjang tahun lalu diakibatkan oleh adanya guncangan yang menimpa negara-negara di dunia akibat ketidakpastian global. Imbasnya, investor asing mengkaji kembali kondisi ekonomi suatu negara yang menjadi pertimbangan investasinya.

"Hal itu banyak memberi pengaruh kepada banyak negara dan paling berdampak terhadap Foreign Direct Investment (FDI) dan investasi jangka panjang,"ujar Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.

Meskipun berpengaruh kepada FDI dan investasi, sambung dia, aliran masuk dana asing mulai terjadi dalam kurun waktu dua bulan yakni bulan November dan Desember 2018

"Investasi dalam negeri terlihat dalam pertumbuhan kredit yang diperkirakan masih di atas 11 persen, kondisi pasar obligasi yang cukup baik, dan pengeluaran swasta yang masih positif."ujar Ani.

Menkeu menuturkan, pemerintah akan terus menggunakan instrumen kebijakan fiskal antara lain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) guna mendorong investasi secara sehat dengan diiringi dengan kebijakan insentif pajak, seperti tax holiday dan tax allowance.

--- Sandy Javia