Breaking News

REGIONAL Meriahkan HUT Paroki Wolowaru ke-80 Tahun, Stasi Pemo Juara Volley Putra 16 Jun 2019 18:44

Article image
Ribuan penonton menyaksikan laga final volley putra antara Stasi Pemo versus Wololele B. (Foto: Che)
"Artinya, ada nilai hidup dari sekadar pertandingan," kata Pater Medes.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Paroki ke-80 Tahun, Paroki Hati Amat Kudus Yesus Wolowaru, Keuskupan Agung Ende menggelar turnamen bola volley putra-putri antar-pelajar dari setiap stasi yang ada di wilayah Paroki.

Sejak dibuka pada pertengahan bulan Mei, turnamen volley Putra memasuki laga puncak pada Minggu (16/6/19) yang mempertemukan kedua tim dari Stasi Wololele B versus Stasi Pemo.

Ribuan penonton dari setiap stasi ikut menyaksikan laga final yang berlangsung di lapangan volley Paroki.

Dengan kostum kebanggaan Biru bis kuning, Stasi Pemo menurunkan Allo, Ovan, Avend, Andre, Leon, Obhy, Dus, Arris, Jonter dan Lius. Sementara Stasi Wololele B dengan kostum kebanggaan Hijau bis hitam menurunkan Iwan, Igen, Jimmy, Indra, Vicky, Entus dan Albert.

Jalannya Pertandingan

Sejak wasit utama Raymond Dady meniup peluit tanda pertandingan dimulai, kedua tim sudah tampil ngotot dengan saling mengejar poin.

Stasi Pemo tertinggal dalam perolehan poin 12-16. Dengan mengandalkan Ovan, Alo dan Andre, Pemo berhasil menyamakan poin 18-18. Dua spike dari Alo membuat Pemo berbalik unggul 20-18. Sementara Tim Wololele B yang mengandalkan Indra dan Iwan mampu menyamakan poin menjadi 20-20 sebelum break time out.

Berkat ketenangan dan kerjasama antar-pemain, Pemo berhasil menambah poin menjadi 23-21. Kesalahan Iwan berbuah match point bagi Pemo yang memimpin 24-22.  Spike keras Lius menutup set pertama untuk keunggulan Pemo dengan poin akhir 25-22. Kedudukan sementara 1-0 untu stasi Pemo.

Tim Wololele B tampil cukup tenang pada set kedua. Usai memimpin poin sejak awal set kedua, Tim Wololele B memimpin hingga 16-8. Sempat terjadi jual-beli spike antar kedua tim membuat pertandingan berjalan semakin sengit.

Tim Wololele memaksa kedudukan menjadi berimbang sama kuat 1-1 usai mengakhiri set kedua dengan selisih poin yang mencolok 25-14.

Berbekal kemenangan pada set kedua, tim Wololele B kembali tampil apik pada set ketiga. Indra, dkk kembali memperlebar perolehan poin 13-6 sebelum dihentikan dengan spike mematikan oleh Allo.

Pemo berhasil memperkecil poin menjadi 12-13, memanfaatkan kelengahan para pemain Wololele B. Mendapat suntikan motivasi dari para official, para pemain Wololele B menjauhkan perolehan poin menjadi 24-16.

Upaya para pemain Pemo untuk mengejar poin hanya sampai di angka 19-24. Satu gerak tipuan Igen memastikan kemenangan Wololele B dengan poin akhir 25-19. Kedudukan sementara Wololele B unggul 2-1 atas Pemo.

Ritme permainan terus meningkat pada set keempat. Wasit kedua, Yulon dan kedua hakim garis, Yoris dan Yoran bekerja keras mengamankan penonton yang hendak melewati garis batas.

Pada set ini, para pemain Pemo tampil sangat apik dengan terus mencuri poin lewat spike dan gerak tipuan yang mematikan. Pemo sempat memimpin poin 13-4 sebelum diperkecil oleh pemain Wololele B di angka 11-18. 

Pemo kembali menjauh hingga match point 24-18. Namun permainan tampak seru karena perolehan poin Wololele B terus mendekat hingga angka 21-24.

Kesempatan time out membuat para pemain Pemo termotivasi untuk memenangkan set keempat dan memaksa kedudukan sama kuat 2-2. Terbukti, satu spike keras Allo tidak dapat dibendung oleh para pemain Wololele B hingga kedudukan menjadi 2-2 dan berlanjut ke set penentuan. Poin akhir pada set ini 25-21 untuk kemenangan Pemo.

Memasuki set kelima, Pemo sempat memimpin di angka 7-2. Para pemain Wololele B pantang menyerah dan terus mengejar poin menjadi 8-8. Mereka berbalik unggul 9-8 sebelum dihentikan oleh kegagalan service yang keluar lapangan.

Pemo memanfaatkan kesempatan untuk mengumpulkan poin dengan selisih di angka 21-16. Tinggal butuh 1 poin dalam posisi 24-20, para penonton dibuat tegang karena para pemain Wololele B berhasil memangkas jarak menjadi 23-24.

Satu gerak tipuan dari Allo membuat para pemain Wololele B tidak mampu mengembalikan bola. Pemo menang pada set penentuan dengan poin akhir 25-23.

Tim dari Stasi Pemo akhirnya keluar sebagai juara usai menang 3-2 (25-22, 14-25, 19-25, 25-21 dan 25-23).

Olahraga sebagai Wadah Pembinaan

Usai pertandingan, Pastor Paroki Wolowaru, Pater Medes Mere, SVD mengaku puas dengan penampilan anak-anak yang mampu menunjukkan bakat mereka selama turnamen ini berlangsung.

"Olahraga harus menjadi salah satu wadah pembinaan bagi anak-anak muda. Mereka dapat belajar bagaimana saling kerjasama dalam tim, tidak menyerah, menjalin sportifitas, dan menunjukkan bahwa mereka bisa tampil. Artinya, ada nilai hidup dari sekadar pertandingan," kesannya.

Saat dikonfirmasi media ini, Leon selaku kapten Tim Pemo mengaku bangga dan puas dengan penampilan mereka pada laga final.

"Teman-teman saling percaya, tetap kompak dan terus berjuang. Ini berkat perjuangan kami dan juga terutama dukungan dari seluruh umat Stasi Pemo. Semoga ini jadi motivasi untuk kami agar tidak cepat merasa puas dengan hasil ini," ungkap Leon.

--- Guche Montero

Komentar