Breaking News

NASIONAL MKN Malaysia Pulangkan Ratusan Pendatang Asal Indonesia 11 May 2019 22:23

Article image
Majelis Keselamatan Negara (MKN) Negeri Sabah, Malaysia (Foto: PADMA)
"Proses pemulangan pendatang asing merupakan wujud komitmen Kerajaan dalam menangani Pendatang Asing Tanpa Izin ke Malaysia," kata Sitti.

MALAYSIA, IndonesiaSatu.co-- Majelis Keselamatan Negara (MKN) Negeri Sabah, Malaysia, Kamis (9/5/19) melakukan proses pemulangan terhadap 106 orang Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) asal Indonesia melalui Pelabuhan Tawau ke Nunukan, Indonesia.

Sesuai rilis yang diterima media ini melaui PADMA Indonesia, Sabtu (11/5/19), MKN Sabah melalui keterangan Sharifah Sitti Saleha Habib Yussof mengatakan bahwa dari jumlah ratusan orang yang dipulangkan, di antaranya lelaki dewasa dan 11 perempuan dewasa dengan usia antara 18 tahun sampai 55 tahun.

"Proses pemulangan pendatang asing merupakan wujud komitmen Kerajaan dalam menangani Pendatang Asing Tanpa Izin ke Malaysia yang bekerjasama dengan agensi lain termasuk Jabatan Imigresen (JIM)," kata Sitti Saleha.

Tercatat, sejak Bulan Januari hingga Mei 2019, MKN Sabah Malaysia sudah memulangkan sebanyak 1.172 Pendatang Asing asal Indonesia.

Sementara jumlah seluruh Pendatang Asing Tanpa Izin asal Indonesia yang dipulangkan dari sejumlah negara pada tahun 2019 sejumlah 4411 orang, di antaranya dipulangkan dari Negara Malaysia, Filipina, Pakistan, India dan Vietnam.

Menurut Direktur PADMA Indonesia, Gabriel Sola, kebijakan negara lain yang memulangkan Pendatang Asing Tanpa Izin asal Indonesia patut menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan segenap lembaga negara (pemerintah) terkait.

"Tentu saja kita harus menghormati dan mengapresiasi kebijakan negara lain terkait hal ini. Hal ini harus disikapi oleh pemerintah guna mencegah angka pengangguran dalam negeri. Warga negara Indonesia yang dipulangkan diyakini saat hendak mencari kerja di negara lain namun tidak memiliki dokumen yang resmi (illegal). Diharapkan agar hal ini juga harus ditanggapi secara positif dengan menyediakan lapangan kerja dan terutama mendata perusahaan jasa tenaga kerja yang telah mengirim para tenaga kerja tersebut. Negara harus hadir dan merespon secara konkrit terhadap hal ini," harap Gabriel.

--- Guche Montero

Komentar