Breaking News

INVESTASI OJK Dorong Pembiayaan Infrastruktur Melalui Sukuk 03 Mar 2016 16:36

Article image
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Sarjito. (Foto: ROL)
Negara Inggris adalah negara non-muslim pertama yang menerbitkan sukuk negara sebesar £200 juta di tahun 2014.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong minat emiten di Indonesia untuk menerbitkan sukuk berdenominasi rupiah untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Untuk mewujudkan hal tersebut OJK dengan dukungan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menyelenggarakan workshop bertema “Peranan Sukuk dalam Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur” yang berlangsung di Jakarta, Kamis (3/3).

“Workshop ini merupakan salah satu upaya meningkatkan awareness sektor bisnis untuk dapat menggunakan sukuk sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan akan pendanaan perusahaan. Dengan dukungan penuh dari kementerian BUMN, seluruh BUMN di Indonesia dan pelaku pasar modal, kami yakin pasar modal syariah di Indonesia akan semakin berkembang, mulai dari tingkat literasi sampai dengan tingkat utilitas, yang berujung pada meningkatnya market share sukuk korporasi,” kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Sarjito.

Adam Harris, pembicara dari UK Export Finance (UKEF), lembaga pembiayaan internasional tertua di dunia yang didirikan oleh pemerintah Inggris tahun 1919, menjelaskan pengalaman UKEF melakukan penjaminan terhadap sukuk yang diterbitkan oleh salah satu maskapai penerbangan di Timur Tengah.

BUMN dan korporasi di Indonesia, menurutnya dapat memanfaatkan skema penjaminan dari lembaga keuangan internasional untuk meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sukuk korporasi rupiah.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Standard Chartered Dubai Sabir Ahmed Shakir, berbagi pengalamannya menerbitkan sukuk global berdenominasi mata uang lokal. Direktur CIMB Sekuritas yang juga Head of Debt Syndicate, Anung Rony Hascaryo juga berbagi pengalaman dari perspektif lokal, antara lain terkait faktor-faktor yang mendukung kesuksesan penerbitan sukuk rupiah oleh PT. XL Axiata sebesar Rp1,5 triliun di penghujung  2015, yang turut memanfaatkan fasilitas insentif OJK berupa pengurangan biaya pendaftaran. Penerbitan sukuk tersebut memanfaatkan fasilitas insentif yang diberikan OJK berupa pengurangan biaya pendaftaran.

Sementaraitu, pembicaradari PT PLN (Persero), Rawan Insani menceritakan pengalaman BUMN tersebut dalam penerbitan sukuk korporasi yang telah dilakukannya beberapa kali.

Negara Inggris sebagai negara non-muslim pertama yang menerbitkan sukuk negara sebesar £200 juta di tahun 2014, dengan dukungan lembaga keuangan yang memiliki pengalaman dan keahlian internasional dalam penerbitan sukuk siap mendukun gupaya OJK dalam pengembangan pasar sukuk korporasi berdenominasi rupiah di Indonesia.

--- Sandy Javia

Komentar