Breaking News

HUKUM Oknum Satpol PP DKI Bobol Rp 18 Miliar dari Bank DKI 28 Nov 2019 18:03

Article image
Kantor Bank DKI. (Foto: Kontan)
Untuk meraup uang sebanyak itu, oknum Satpol PP DKI tersebut melakukan penarikan setiap hari dalam periode April hingga Oktober 2019 menggunakan lima kartu ATM DKI.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Seorang oknum Satpol PP DKI berhasil membobol uang dari Bank DKI. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, sebesar Rp 18 miliar. Oknum Satpol PP DKI berinisial IO melakukan aksinya dengan melibatkan rekan-rekannya.

Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya seperti dilansir liputan6.com terus mendalami kasus pembobolan uang di ATM hingga Rp 50 juta yang diduga melibatkan 12 oknum anggota Satpol PP DKI Jakarta. Salah satu oknum Satpol PP DKI berinisial IO bahkan meraup uang hingga Rp 18 miliar.

“Paling banyak ditarik oleh IO yakni mencapai Rp 18 Miliar,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Kamis (28/11/2019).

Untuk meraup uang sebanyak itu, oknum Satpol PP DKI tersebut melakukan penarikan setiap hari dalam periode April hingga Oktober 2019 menggunakan lima kartu ATM DKI. Jumlah transaksi tergantung besaran limit kartu yang digunakan.

“Maksimal penarikan aja berapa, ada yang Rp 2,5 juta, Rp 10 juta. Tapi yang berkurang di rekening Rp 4 ribu,” ucap Yusri.

Kepolisi belum bisa membeberkan ke mana saja aliran uang hasil membobol ATM itu. “Kami masih dalami uangnya dipakai untuk apa aja,” kata Yusri.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, pihaknya mengintensifkan pemeriksaan terhadap 13 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Sebagian tersangka pembobolan ATM ini merupakan oknum anggota Satpol PP DKI.

“Kemarin tiga sudah kami panggil. Nanti 10 tersangka lagi dijadwalkan pemanggilannya,” ucap Iwan.

Iwan menjelaskan, perkara yang melibatkan oknum Satpol PP ini berawal dari laporan Bank DKI beberapa waktu lalu. Dilaporkan ada nasabah Bank DKI yang menarik uang di Ajungan Tunai Mandiri (ATM), tapi saldo tidak berkurang.

Dari hasil penyelidikan mengarah kepada seorang nasabah Bank DKI berinisial I. Kini terduga pelaku berkembang menjadi 41 nasabah. Dari total terduga pelaku, 13 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Berawal dari ketidaksengajaan, tetapi sebagai seorang yang berpendidikan pada saat ambil uang di ATM saldonya tidak berkurang harusnya melapor, tetapi dia enggak," kata Iwan.

"Dia malah ambil terus ada upaya membuat kartu ATM DKI lain. Dia suruh beberapa rekannya buat tabungan, kemudian dikasih uang. Sementara kartu ATM dipinjam,” sambung mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

Menurut keterangan, para pelaku tidak hanya menarik uang di satu ATM saja, tapi di lima ATM yang berada di kawasan Jakarta.

“Makanya ada kemungkinan tersangka bisa sampai 41 orang. Soalnya dia enggak satu ATM saja yang dibobol,” ucap Iwan Kurniawan.

--- Simon Leya

Komentar