Breaking News

AGAMA OMK Wolowaru Bawakan Tablo Jumat Agung Bertema ‘Perdagangan Manusia’ 30 Mar 2018 18:29

Article image
OMK Paroki Wolowaru saat melakoni adegan Jalan Salib Tablo Jumat Agung (Foto: Vikar Laka)
“Tema permenungan di setiap perhentian Jalan Salib yakni realita perdagangan manusia dan terutama para korban human trafficking. Persoalan kemanusiaan adalah juga peristiwa iman yang dapat menyadarkan umat sekaligus menjadi tugas panggilan dan perutusan

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Peringatan Hari Raya Jumat Agung dalam rangkaian perayaan Paskah 2018 bagi segenap umat Kristiani untuk merenungkan kisah sengsara Yesus dirayakan dengan cara yang berbeda dan unik. Hal itu terjadi di Paroki Hati Amat Kudus Wolowaru, Keuskupan Agung Ende, Jumat (30/3/18).

Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Wolowaru memberi intensi khusus pada drama Kisah Sengsara Yesus (Tablo) tahun ini yakni dengan mengangkat tema “Perdagangan Manusia” di setiap perhentian Jalan Salib yang dilakoni.

Pastor Paroki Wolowaru, P. Nikomedes Mere, SVD mengatakan bahwa perayaan Jumat Agung selain sebagai momen untuk merenungkan penderitaan Tuhan, juga terutama menjadi intensi khusus bagi para korban perdagangan manusia (human trafficking).

“Tema permenungan di setiap perhentian Jalan Salib yakni realita perdagangan manusia dan terutama para korban human trafficking. Persoalan kemanusiaan adalah juga peristiwa iman yang dapat menyadarkan umat sekaligus menjadi tugas panggilan dan perutusan bagi segenap umat untuk peduli dan solider dengan penderitaan sesama,” kata P. Medes.

Hal senada diungkapkan Pastor Moderator OMK, P. Laurens Woda, SVD yang mengaku sangat relevan mengangkat tema kemanusiaan (perdagangan manusia, red) dalam permenungan Jalan Salib.

“Ini peristiwa iman yang tidak hanya direnungkan dan dihayati, melainkan harus menumbuhkan kesadaran, tanggung jawab dan sikap iman dalam tindakan praktis terutama merasa peduli dan bertanggung jawab terhadap realita perdagangan manusia yang terjadi dalam diri sesama. Umat Kristiani disadarkan untuk tidak bersikap eksklusif, melainkan menjadi bagian dari panggilan, perutusan, pelayanan dan kasih kepada sesama yang menderita, dilecehkan, diintimasi dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak manusiawi oleh karena ulah sesama,” tambah Pastor Muda ini.

Disaksikan media ini, ratusan umat yang mengikuti Tablo ini, dengan khusyuk merenungkan setiap perhentian Jalan Salib yang dilakoni secara dramatis oleh OMK sejak perhentian pertama di taman Getzemani hingga perhentian terakhir di dalam Gereja Paroki.

“Kami bangga bisa melakoni setiap adegan (perhentian) secara baik sehingga dapat membawa umat pada permenungan tentang Kisah Sengsara Jalan Salib. Ini semua berkat pendampingan dari Pastor Moderator, semangat, kerjasama, kekompakan dan pengorbanan teman-teman OMK guna menyukseskan Tablo tahun ini,” kata Remon Dady yang berperan sebagai Yesus.

Kesan senada diungkapkan Ardo Nggalo yang berperan sebagai Serdadu.

“Apa yang terjadi selama Tablo berlangsung merupakan buah dari latihan, keseriusan dan kerjasama teman-teman OMK sehingga selalu memberi warna yang berbeda dalam setiap momen perayaan. Hal yang sama juga terjadi pada tahun sebelumnya namun tahun ini sedikit berbeda karena mengangkat tema tentang ‘perdagangan manusia’,” kesan Ardo.

“Ini baru pertama kali saya dipercayakan untuk tampil di depan banyak orang. Namun berkat motivasi dan kepercayaan diri, akhirnya saya bisa berperan dengan baik sehingg dapat menghantar umat yang mengikuti Jalan Salib Tablo ini pada permenungan mendalam di setiap perhentian Jalan Salib. Diharapkan agar acara seperti ini dapat menjadi kegiatan tahunan bagi OMK Paroki,” harap Nona Wea yang berperan sebagai Veronika dalam Tablo tersebut.

--- Guche Montero

Komentar