Breaking News

POLITIK Ormas Gerakan Reformis Islam Tarik Dukungan dari Prabowo-Sandi 21 Jun 2019 16:19

Article image
Ketua DPP ormas Garis, Chep Hernawan menyatakan menarik dukungan dari pasangan 02 Prabowo-Sandi. (Foto: Antara)
Ketua Garis Cianjur, Chep Hernawan mengatakan akan mengikuti keputusan MK terkait dengan adanya sengketa Pilpres 2019.

CIANJUR, IndonesiaSatu.co – Berita mengejutkan datang dari Ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur, Jawa Barat. Di tengah upaya kubu Prabowo-Sandi melakukan langkah hukum ke Mahkamah Konstitusi, Garis tiba-tiba menyatakan tidak lagi mendukung pasangan Prabowo-Sandi dan memilih untuk bersikap netral dan akan mengikuti hasil keputusan Mahkamah Konstitusi.

Padahal sebelumnya, Garis secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandi. Bahkan ketika berkampanye di Cianjur, Prabowo menggunakan mobil milik Ketua Garis Cianjur, Chep Hernawan.

Ketua Garis Cianjur, Chep Hernawan mengatakan akan mengikuti keputusan MK terkait dengan adanya sengketa Pilpres 2019.

"Saya baik secara pribadi ataupun organisasi menyatakan sikap tidak akan terlibat kembali dalam urusan yang sifatnya politik praktis, baik pada Jokowi-Maruf Amin ataupun Prabowo-Sandi," katanya.

Ia menjelaskan politik praktis yang sempat dijalankan itu, bertentangan dengan visi dan misi organisasi. Sehingga Garis akan kembali pada khittah atau tujuan awal yakni proaktif pada urusan amar maruf nahir mungkar.

"Tujuan kami adalah membantu beban derita fakir miskin serta menolak bangkitnya atheis dan komunis. Kami dari DPP minta jajaran Garis se-Indonesia untuk kembali ke khittah organiosasi," katanya.

Ia bahkan telah menginstruksikan agar seluruh jajaran Garis tidak ada yang ikut kegiatan radikal dan lainnya berkaitan momentum pasca pemilu dan sengketa pilpres yang sedang digelar MK Jakarta.

Bahkan pihaknya akan mendukung siapapun pasangan calon yang nantinya akan dilantik dan mendukung penuh pasangan tersebut dalam menjalankan roda pemerintahan baik Jokowi-Maruf ataupun Prabowo Sandi.

"Kami juga meminta agar semua pihak tidak mengaitkan lagi Garis dalam aksi apapun terlebih dalam aksi kerusuhan 22 Mei, tidak ada anggota Garis yang melakukan tindakan melanggar hukum," katanya.

Meskipun tambah dia, ada kelompok yang menggunakan nama Garis, namun bukan anggota atau pengurus organisasi yang dipimpinnya, melainkan kelompok yang singkatannya sama, namun merupakan kelompok dari salah satu yayasan.

--- Simon Leya

Komentar