Breaking News

HANKAM Panglima TNI: Kelompok Islam Radikal Anti-Pancasila Adalah Musuh Bersama 23 May 2017 11:23

Article image
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Ist)
Indonesia saat ini juga sedang menjadi incaran bagi kelompok-kelompok Islam yang menyebarkan ajarannya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun frontal.

JAKARTA, IndonesiaSatu.coHadirnya pelbagai kelompok-kelompok Islam di Indonesia perlu diwaspadai karena tidak jarang kelompok-kelompok Islam justru menerapkan ideologi yang berbeda dari Pancasila.

Penegasan ini disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ketika memberikan sambutan di Rapimnas Golkar, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5/2017).

Panglima menegaskan kelompok-kelompok yang bertentangan dengan Pancasila harus harus dijadikan musuh bersama.

"Kelompok Islam yang mengubah Pancasila jadi musuh bersama kita semua," tegas Panglima.

Panglima menyerukan persatuan bersama seluruh rakyat Indonesia untuk menghadapi kelompok-kelompok radikal. Apalagi, ketika dua atau tiga kelompok Islam yang cenderung radikal berkumpul dan bertemu menjadi satu kesatuan, ingin mendirikan negara Islam di Indonesia.

Persatuan ini penting supaya kejadian seperti di Suriah tidak terjadi di Indonesia.

"Kita tidak ingin menjadi Suriah kan? Betapa sengsaranya mereka ketika kelompok Islam radikal ini menjadi satu. Kita harus menjaga NKRI," imbuh Panglima.

Panglima juga mengatakan Indonesia saat ini juga sedang menjadi incaran bagi kelompok-kelompok Islam yang menyebarkan ajarannya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun frontal.

Sebelumnya, Panglima Gatot di sela pelaksanaan Rapat Pimpinan TNI 2017, Selasa 17 Januari 2017 menegaskan hal yang hampir sama.

Ia mengatakan TNI siap menghadapi gerakan organisasi masyarakat (ormas) yang radikal dan bertentangan dengan ideologi Pancasila.

"Kalau ada ormas yang bertentangan dengan Pancasila, tujuan akhirnya pasti mengubah Pancasila, itu yang berbahaya," kata Gatot di Cilangkap, Jakarta, sebagaimana dirilis Pusat Penerangan Mabes TNI pada hari yang sama.

Peran TNI, ujarnya, adalah menciptakan suasana kondusif demi berlangsungnya pemerintahan yang sah. Gatot pun menegaskan lagi komitmen TNI menghadapi ormas non Pancasila dan radikalisme, yang berpotensi mengganggu pembangunan nasional.  

--- Redem Kono

Komentar