Breaking News

INTERNASIONAL Paus Fransiskus: Sungai Darah dan Air Mata Mengalir di Ukraina 08 Mar 2022 12:28

Article image
Paus Fransiskus saat berbicara mengenai agresi Rusia di Ukraina. (Foto: Vaticannews.va)
Paus: Yang terjadi di Ukraina bukan operasi militer khusus tapi perang yang menimbulkan kematian, kehancuran, dan nestapa.

VATIKAN, IndonesiaSatu.co --  Paus Fransiskus mengecam agresi militer Rusia di Ukraina yang telah menimbulkan kematian, kehancuran, dan penderitaan manusia, baik warga sipil maupun para tentara.

Disitir dari vaticannews.va, dalam arahan di Alun-alun Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan, Minggu (6/3/2022), Paus Fransiskus menolak sebutan "operasi militer khusus" yang digunakan Rusia untuk invasinya di Ukraina.

Pemimpin umat Katolik Roma itu menegaskan, agresi Rusia adalah perang yang menyebabkan Ukraina babak belur. Ia menegaskan pula, pertempuran di Ukraina mesti segera diakhiri.

"Sungai darah dan air mata mengalir di Ukraina. Itu bukan operasi militer khusus tapi perang yang menuai kematian, kehancuran, dan nestapa," ungkap Paus Fransiskus kepada umat yang hadir di Alun-Alun Santo Petrus, dikutip dari Vaticannews.va, Selasa (8/3/2022).

Ini adalah komentar paling keras yang dilontarkan Paus terkait kekerasan seperti yang terjadi selama konflik, walaupun tidak secara langsung mengecam dengan menyebut nama Rusia.

Paus kembali mendesakan para pemimpin kedua negara yang berperang untuk segera mengupayakan perdamaian, menjamin adanya koridor kemanusiaan, dan kembali ke meja perundingan.

"Perang adalah kegilaan. Tolong segera hentikan. Di wilayah-wilayah yang hancur itu, kebutuhan akan bantuan kemanusiaan terus bertambah secara dramatis dari waktu ke waktu," imbuh Paus Fransiskus.

Pada kesempatan yang sama, Paus Fransiskus juga menyampaikan terima kasih kepada para jurnalis yang dengan resiko tinggi meliput pertempuran di Ukraina sehingga dunia mengetahui kekejaman dan penderitaan yang dialami semua orang akibat serangan Rusia.

Pada awal agresi, tepatnya sehari setelah Rusia menyerang Ukraina, Paus Fransiskus diketahui mendatangi kedutaan Rusia untuk menyampaikan keprihatinannya atas situasi di Ukraina.

Kunjungan mendadak Paus tersebut terjadi di luar protokol diplomatik normal dan hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.

--- Henrico Penu