Breaking News

REGIONAL Peduli Sanitasi, HAKLI Sikka Gelar Kegiatan di Pasar Alok 10 Nov 2017 23:26

Article image
HAKLI Sikka saat mengadakan inspeksi sanitasi di pasar Alok Maumere (Foto: Yanuarius)
"HAKLI Sikka merupakan salah satu wadah dari organisasi profesi yang terus mengupayakan langkah-langkah edukasi dan tindakan konkrit untuk mendukung gerakan 'Sikka bersih, Sikka sehat.' Diharapkan dukungan dan kerjasama lintas-sektor, baik pemerintah dae

MAUMERE, IndonesiaSatu.co-- Direktori organisasi profesi yang tergabung dalam Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia(HAKLI) kabupaten Sikka, Jumat (10/11/17) menggelar kegiatan sosial di pasar Alok, kecamatan Alok, kabupaten Sikka.

Kegiatan yang melibatkan 28 orang  ini diinisiasi sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesehatan nasional dengan fokus kajian menyangkut kepadatan lalat dan sanitasi lingkungan pasar di wilayah kabupaten Sikka dengan mengambil lokasi pasar Alok.

"Kajian tentang kepadatan lalat dan sanitasi pasar merupakan segmen penting dari kesehatan lingkungan. Pasar Alok sebagai locus kajian mengenai managemen pengelolaan pasar, ketersediaan tempat sampah, pembuangan limbah dan tingkat kebersihan. Kajian ini akan menghasilkan langkah pengendalian dan pemilahan sampah organik dan non-organik, sosialisasi dan penyuluhan kebersihan (kesehatan) kepada masyarakat terutama para pelaku pasar. Ini soal kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayah pasar," ungkap ketua panitia, Stefanus Y. Moan Bajo kepada media ini.

Stefanus menegaskan bahwa pihak HAKLI Sikka sebelum menggelar kegiatan ini, telah berkoordinasi dengan pihak pengelola pasar Alok yang juga mendukung kegiatan dimaksud guna menata sanitasi pasar Alok yang dinilai masih jauh dari standar kebersihan dan kesehatan.

"Kegiatan ini membuat organisasi profesi dalam wadah HAKLI Sikka, dapat menemukan sejumlah fakta di lapangan, untuk selanjutnya dikaji dan ditindaklanjuti langkah-langkah solutif guna mengendalikan dampak kepadatan lalat dan mengupayakan sanitasi pasar di Sikka," tegasnya.

Senada dengan Stef, Yanuarius Fery selaku ketua seksi bidang pemberdayaan masyarakat HAKLI Sikka menilai pasar Alok merupakan pasar tradisional terkait dengan program kesehatan lingkungan dalam upaya peningkatan kualitas pasar menjadi bersih, aman, nyaman dan sehat bagi masyarakat juga mengurangi potensi penularan penyakit.

“Kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Pasar menjadi salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat yang harus dijamin kebersihan lingkungan sehingga semua pelaku pasar dapat merasa aman, nyaman dan terhindar dari potensi penularan penyakit karena lingkungan yang tidak sehat. Selain upaya pengendalian dan pencegahan, kebersihan dan kesehatan harus menjadi keprihatinan dan tanggung jawab bersama semua pihak,” ungkap Yanuarius.

Sementara Wakil Ketua HAKLI Sikka, Fransiskus Lepa Palle menuturkan bahwa berdasarkan hasil temuan tim di beberapa titik krusial, disimpulkan bahwa dari hasil pengukuran kepadatan lalat di pasar Alok Maumere dikategorikan padat dan butuh pengendalian. Sementara dalam pemeriksaan atau inspeksi sanitasi pasar, ditemukan beberapa hal yang menjadi kajian penting.

"Hasil pengukuran kepadatan lalat di pasar Alok termasuk kategoti padat sehingga butuh pengendalian. Juga beberapa hal yang menjadi kajian bersama dari hasil inspeksi pasar Alok yakni managemen pengelolaan sampah, penyumbatan drainase, terbatasnya jumlah WC dan urinoir, ketersediaan SAB yg belum menjawabi kebutuhn pasar serta penggunaan fasilitas yang tidak sesuai dengan fungsinya," bebernya.

Ia mengharapkan dukungan dan kerjasama pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait dalam menyikapi persolan kebersihan dan kesehatan di kabupaten Sikka khususnya upaya pengendalian.

"HAKLI Sikka merupakan salah satu wadah dari organisasi profesi yang terus mengupayakan langkah-langkah edukasi dan tindakan konkrit untuk mendukung gerakan 'Sikka bersih, Sikka sehat.' Diharapkan, hasil kajian dan rencana tindak lanjut ke depan mendapat dukungan dan kerjasama lintas-sektor, baik pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait, LSM, maupun organisasi pegiat sosial lainnya. Ini butuh tanggung jawab berbagai pihak," tandasnya.

--- Guche Montero

Komentar