West menilai Real tidak mampu bermain secara kolektif. Padahal sepakbola butuh cara bermain tim.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Los Blancos kembali melenggang ke final UCL, ketiga kali beruntun, dan kini berambisi mencatat hat-trick juara Eropa. Superioritas Real Madrid di Liga Champions kembali berlanjut dan mereka terus memecahkan rekor di kalangan tim-tim elite Eropa.

Madrid kini mencapai final ketiga konsekutif, dengan hasil imbang 2-2 melawan Bayern Munich di kandang sendiri. Kemenangan itu sudah cukup untuk memastikan tim bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut menang 4-3 dalam agregat.

Dengan Madrid kini membidik gelar ketiga dari jumlah tahun yang sama, mereka berpeluang menyamai rekor Bayern di era 1970-an, ketika mereka mencium trofi Piala Champions pada 1974, 1975 dan 1976. Tim berjuluk “Los Blancos” juga menjadi tim dengan penampilan final terbanyak, 16 kali. AC Milan ada di kedua dengan 11 kali mentas di partai puncak, sementara Liverpool – yang menghadapi Roma di semi-final lain – membidik final kedelapan.

Namun, pencapaian Madrid ini dinilai pengamat sepakbola Spanyol, Andy West tidak fenomenal. Real Madrid dianggap tak menunjukkan permainan yang layak berada di level itu. Menurut West, Real Madrid hanya sekumpulan pemain-pemain hebat.

Dalam wawancara dengan media Inggris Liverpoolecho, West menyatakan performa Real Madrid musim ini tak menunjukkan mereka sebuah tim hebat. Menurut dia, keberhasilan skuad asuhan Zinedine Zidane melaju ke partai final ditentukan pengalaman dan kemampuan individu para pemainnya.

"Real Madrid bukanlah tim yang tak terkalahkan, ini mungkin terdengar menggelikan untuk berbicara soal Real Madrid, tapi mereka bukan tim yang sangat bagus," ujarnya.

West menilai Real tidak mampu bermain secara kolektif. Padahal sepakbola butuh cara bermain tim.

"Mereka memiliki pemain-pemain sangat bagus secara individual, mungkin skuad terbaik di dunia, tapi mereka tak bermain bersama secara kolektif."

Karena hanya bermain individu, kata West, para pemain Real Madrid akan menggunakan berbagai cara untuk menang.

"Apa yang mereka lakukan adalah mencari cara untuk menang, apakah itu dengan penalti di masa tambahan waktu atau hal lain. Mereka mencari cara seperti itu. Itu bukan seberapa bagus tim mereka, itu lebih kepada pengalaman, rasa percaya diri, dan ketahanan."

"Mereka jelas bisa dikalahkan dan musim ini Real Madrid telah dikalahkan beberapa tim dengan kekuatan rata-rata di La Liga," tuturnya.

--- Redem Kono