Breaking News

BERITA Perjuangkan Aspirasi, Ansy Lema Bantu Program Pengembangan UPPO bagi Dua Kelompok Tani di Ende 07 Aug 2021 23:41

Article image
Politisi PDI Perjuangan Dapil NTT, Ansy Lema. (Foto: Ist)
Saat ini, 21 Kelompok Tani sedang melakukan pencairan tahap pertama sebesar 70 persen dari total dana untuk membangun kandang sapi komunal dan rumah kompos.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan Program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) kepada Kelompok Tani "Muri Nua" di Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko dan Kelompok Tani "Milenial Group" di Desa Wewaria, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende.

Setiap kelompok mendapat bantuan Rp200 juta untuk membangun sarana dan prasarana produksi pupuk organik di desa.

“Bekerja sama dengan Ditjen PSP Kementan, saya memberikan bantuan sebesar Rp 400 juta kepada dua Kelompok Tani di Ende. Bantuan ini guna mendukung petani dalam menyediakan pupuk organik secara mandiri dan berkesinambungan di desa serta memberi nilai tambah dalam peningkatan pendapatan para petani penerima manfaat,” ujar politisi muda PDI Perjuangan yang akrab disapa Ansy Lema tersebut di Jakarta, Kamis (5/8/2021).

Ansy menjelaskan, pada tahun 2021, ia berhasil memperjuangkan aspirasi pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) untuk 21 Kelompok Tani di Provinsi NTT senilai Rp 4,2 miliar.

Saat ini, 21 Kelompok Tani sedang melakukan pencairan tahap pertama sebesar 70 persen dari total dana untuk membangun kandang sapi komunal dan rumah kompos.

“Dari total 21 Kelompok Tani penerima UPPO, mayoritas penerima tersebar di Dapil saya, NTT II. Karena saya ingin agar NTT bisa berbagi dan maju bersama secara integral, maka saya juga mengalokasikan bantuan kepada dua kelompok di Ende agar bisa memajukan petani sekaligus menjadi contoh pengembangan pupuk organik di desa,” ujar Ansy.

Ansy mengaku memilih Desa Detusoko Barat sebagai salah satu lokasi bantuan UPPO sebagai bentuk apresiasi dan dukungan konkret kepada Kepala Desa Detusoko Barat, Ferdinandus Watu (Nando Watu, red) atas kerja cerdas, inovatif, dan kreatifnya.

Menurutnya, Nando Watu adalah sosok anak muda berprestasi, ulet, cerdas, kreatif, pekerja keras dan bertangan dingin.

Nando pernah menempuh pendidikan Kepariwisataan di Miami Dade College, Florida, Amerika Serikat. Terobosannya membantu para petani dengan memasarkan produk pertanian secara online karena akses pasar terbatas di tengah pandemi layak diacungi jempol.

“Setelah menamatkan perkuliahan di Negeri Paman Sam, Nando memilih kembali ke Detusoko mengembangkan ekowisata yang menggabungkan konsep pembangunan pertanian, pariwisata, pemberdayaan ekonomi dan budaya lokal di desanya tersebut,” ujarnya.

“Saya sangat senang mendukung anak muda berprestasi seperti Nando, apalagi ia mau pulang kampung membangun tanah kelahirannya. Kerja cerdas, inovatif dan kreatif Nando membuat saya tergerak untuk membantunya melalui program UPPO,” sambung Ansy.

Ansy menginformasikan, saat ini kedua Kelompok Tani sudah mendapatkan transfer dana tahap pertama sebesar 70 persen dari Kementan untuk membangun rumah kompos dan kandang sapi komunal. Selanjutnya akan ditransfer 30 persen sisanya.

Pada Selasa (27/7/2021) lalu, dua kelompok tani sudah menggelar acara seremonial adat peletakan batu pertama oleh Tetua Adat (Mosalaki dalam bahasa Lio) Detusoko sebagai tanda dimulainya pembangunan kandang sapi komunal dan rumah kompos.

“Saya telah mendapat kiriman foto dan video seremoni adat pembangunan UPPO oleh Mosalaki. Ditargetkan, pembangunan rumah kompos dan kandang sapi komunal akan selesai pengerjaannya pada akhir Agustus 2021. Selanjutnya, pada tahap kedua kelompok akan mendapatkan dana sebesar 30 persen untuk pengadaan ternak, Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) dan terakhir pengadaan alat angkut kendaraan roda tiga,” kata Ansy.

Kampung Pupuk Organik dan SDGs Desa

Ansy berharap, melalui program UPPO, para petani-peternak di Desa Detusoko Barat dan Desa Wewaria dapat mewujudkan kampung pupuk organik, yakni kampung penghasil pupuk organik dengan teknologi modern yang dipasarkan secara profesional. Petani dapat menghasilkan pupuk organik berkualitas secara mandiri dan berkelanjutan, serta dapat dipasarkan guna menambah penghasilan keluarga.

“Lebih dari itu, saya juga berharap cerita sukses Nando Watu dan pembangunan kampung organik dapat menginspirasi-memotivasi, serta menjadi contoh (role-model) bagi pengembangan pariwisata skala desa yang memadukan aspek pertanian organik dan kearifan lokal (local wisdom) demi pemberdayaan ekonomi masyarakat desa,” harapnya.

Sementara Kepala Desa Detusoko Barat, Nando Watu berterima kasih kepada DPR RI dan Ditjen PSP Kementan atas bantuan UPPO ini.

Menurut Nando, bantuan UPPO yang diterima warganya akan sangat membantu petani memproduksi pupuk organik secara mandiri, serta mengembangkan produk wisata pertanian ala desa (memberi makan ternak dan demo produk organik).

Selain itu, program ini juga sebagai salah satu gerakan Go Organik dan mendukung implementasi kebijakan Suistanable Development Goals (SDGs) skala desa.

“Terima kasih kepada anggota DPR RI Bapak Ansy Lema dan Kementan yang sudah membantu kami melalui bantuan UPPO. Program ini sangat bermanfaat untuk menghasilkan pupuk organik secara mandiri untuk menambah produktivitas dan penghasilan petani sekaligus menjadi produk wisata desa (memberi makan ternak dan demo produk organik,” ujar Nando.

 

--- Guche Montero

Komentar