Breaking News

REGIONAL Pertama di Ende: Satu Pasien DBD asal Desa Nabe Meninggal Dunia 14 Mar 2020 10:56

Article image
Kepala Desa Nabe, Yohanes Mardi Sunu. (Foto: FB Anjaz Mouza)
"Kami terus mendorong kesadaran dan tanggung jawab bersama segenap masyarakat untuk mencegah DBD ini melalui kebersihan lingkungan. Ini semua butuh kerjasama dan tanggung jawab semua pihak," harap Din.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini tengah merebak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dinas Kesehatan Kabupaten Ende merilis jumlah kasus DBD sejak Januari hingga 10 Maret 2020, tercatat ada 88 kasus yang positif demam berdarah dan satu orang telah meninggal dunia.

Benediktus Glen Jawa (8 tahun) asal Desa Nabe, Kecamatan Maukero, tercatat sebagai pasien DBD pertama di Kabupaten Ende yang meninggal dunia.

Kepala Desa Nabe, Yohanes Mardi Sunu, saat dikonfirmasi media ini, Jumat (13/3/20) membenarkan salah satu warganya berusia anak-anak meninggal dunia akibat DBD dan beberapa pasien lain teridentifikasi positif DBD.

"Pada Minggu (8/3) lalu, salah seorang pasien usia anak-anak atas nama Benediktus Glen Jawa (8 tahun) meninggal dunia karena DBD. Tiga hari berselang, tepatnya Rabu (11/3) malam, belasan pasien terpaksa harus menjalani perawatan di Puskesmas Maukari dan tiga pasien langsung dirujuk ke RSUD Ende. Saat ini, usai penanganan intensif oleh pihak medis, tinggal 3 pasien yang masih dirawat di Puskesmas Maukaro dan 3 pasien dirawat di RSUD Ende," terang Din.

Kades Din mengatakan bahwa usai mendapatkan informasi soal wabah DBD yang dialami warga di Desanya, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende guna melakukan tindakan penanganan maupun pencegahan.

"Pada Jumat (13/3), tim dari Kabupaten langsung bergerak melakukan fogging di setiap rumah warga di Desa Nabe, juga di Sekolah SD Katolik Nabe dan dusun Derobou yang menjadi titik rawan penyebaran jentik nyamuk DBD. Kami berterima kasih kepada segenap pihak yang responsif dengan penyakit DBD ini, termasuk Bidan Desa setempat serta para petugas medis dari Kecamatan maupun Kabupaten," katanya.

Kades yang dikenal dekat dengan kaum muda dan masyarakat ini berkomitmen untuk terus melakukan gerakan mencegah DBD baik melalui sosialisasi, kegiatan Jumat Bersih, maupun fogging.

"Kami terus mendorong kesadaran dan tanggung jawab bersama segenap masyarakat untuk mencegah DBD ini melalui kebersihan lingkungan. Ini semua butuh kerjasama dan tanggung jawab semua pihak," harapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, dr. Muna Fatma meneyebut dari jumlah kasus tersebut dipastikan satu orang telah meninggal dunia.

“Satu orang telah meninggal dunia, dari Desa  Nabe, Kecamatan Maukaro,” kata Fatma.

Fatma mengaku, petugas langsung turun ke Desa Nabe untuk melakukan fogging di wilayah setempat. Hal itu untuk mengantisipasi beberapa warga yang masih belum positif DBD (suspect).

“Kita belum dapat data dukungan dari hasil laboratorium terhadap beberapa yang suspect. Tapi mereka telah dibawa ke Puskesmas Maukaro,” katanya.

Meski pemerintah terus mengambil tindakan, Kadis Muna berpesan agar masyarakat juga turut memberantas jentik-jentik nyamuk dengan membersihkan lingkungan dan memperhatikan sarang-sarang nyamuk guna menekan angka kasus demam berdarah di Kabupaten Ende.

"Jadi, ini adalah tugas kita semua untuk bersama-sama berantas sarang nyamuk," pungkas Fatma.

--- Guche Montero

Komentar