Breaking News

INTERNASIONAL Pertempuran Sengit Berlanjut, Militer Filipina Tewaskan Puluhan Anggota ISIS 26 May 2017 21:13

Article image
Satuan tempur militer Filipina dalam operasi menumpas kelompok militan Maute/ISIS di Marawi. (Foto: Reuters/spiegel.de)
Sejumlah anggota kelompok militan Maute, termasuk beberapa yang tewas, berasal dari Indonesia dan diyakini telah bergabung dengan kelompok ISIS di Mindanao.

Manila, IndonesiaSatu.co -- Upaya militer Filipina menumpas kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi, Kepulauan Mindanao, Filipina Selatan, memasuki hari keempat, Jumat (26/5/2017). Pertempuran sengit antara kedua kubu telah menewaskan sedikitnya 46 orang.

Spiegel Online (Jumat, 26/5/2017) menyebutkan, sedikitnya 33 militan Maute, 11 tentara, dan dua polisi Filipina tewas dalam pertempuran yang berlangsung sejak Selasa (23/5/2017) lalu di Marawi. Pertempuran berkobar beberapa saat setelah kelompok militan Maute menyerbu kota Marawi dan menyandera sejumlah warga, di antaranya pastor Katolik yang tengah bertugas di Katedral Marawi. Mereka membakar sejumlah gedung  dan menduduki sejumlah fasilitas publik di kota Marawi.

Otoritas militer  Filipina menyatakan, sejumlah anggota kelompok militan Maute, termasuk beberapa yang tewas, berasal dari Indonesia. Diduga kuat, mereka telah bergabung dengan kelompok ISIS di Mindanao dan berupaya mendirikan kekhalifahan ISIS di kota Marawi yang mayoritas penduduknya merupakan warga muslim Filipina.

Sejak pertempuran hari pertama Presiden Rodrigo Duterte segera memberlakukan masa dan peraturan darurat militer di seluruh wilayah Mindanao.

Brigadir Jenderal Rolando Joselito Bautista, Komandan Pasukan Gabungan Filipina dalam operasi tempur di Marawi, mengatakan, sedikitnya 33 anggota militan Maute tewas dan sejumlah senjata modern diamankan. Dalam empat hari ini pertempuran sengit antara militer Filipina  dan kelompok militan Maute ditandai oleh baku tembak yang berlangsung selama berjam-jam.

"Tentara Filipina terus melakukan operasi di wilayah-wilayah yang diduga kuat masih dikuasai teroris (Maute/ISIS). Secara khusus saya perintahkan seluruh satuan tempur untuk mengejar dan menghancurkan teroris-teroris itu secepat mungkin," tegas Bautista.

--- Rikard Mosa Dhae