Breaking News

POLITIK Pilih Netral di Pilpres 2019, Ketum PP Muhammadiyah Dikritik Amien Rais 21 Nov 2018 13:51

Article image
Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini Haedar Nasir. (Foto: Ist)
Sikap Haedar dikritik Amien. Ia meminta PP Muhammadiyah bersikap pada Pemilihan Presiden 2019. Bahkan, Amien mengaku akan menjewer jika lembaganya tak bersikap.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais mengkritik sikap Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini Haedar Nasir. Pasalnya, Haedar menegaskan sikap Muhammadiyah yang netral pada Pilpres 2019. Hal tersebut diungkapkan usai PP Muhammadiyah bertemu dan bersilaturahmi dengan PBNU pada Oktober 2018.

Menurut Haedar, pihaknya maupun Nahdlatul Ulama secara organisasi tidak ada dalam upaya untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pilpres 2019. Jika ada anggota-anggotanya yang berada di satu kubu, menurut dia itu hal biasa dalam Pemilu. Tetapi memang tidak ada yang membawa nama organisasi.

"Kesan itu yang salah. Jadi kesan itu yang salah. Jadi Muhammadiyah maupun NU kan berdiri netral dari politik," ucap Haedar di kantornya, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Sikap Haedar dikritik Amien. Ia meminta PP Muhammadiyah bersikap pada Pemilihan Presiden 2019. Bahkan, Amien mengaku akan menjewer jika lembaganya tak bersikap.

"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nasir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di Pilpres. Kalau sampai seperti itu akan saya jewer," ujarnya di sela Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Selasa (20/11/2018).

Menurut dia, bukan merupakan fatwa jika pimpinan menyerahkan sendiri-sendiri ke kader terhadap siapa suaranya akan diberikan. Karena itu, dibutuhkan ketegasan demi terwujudnya pemimpin yang sesuai harapan.

PP Muhammadiyah, kata dia, tidak boleh diam saja atau tidak jelas sikapnya untuk menentukan pemimpin bangsa ini di periode 2019-2024.

"Sekali lagi, kalau sampai itu dilakukan maka akan saya jewer. Pemilihan Presiden ini menentukan satu kursi dan jangan sampai bilang terserah," kata Ketua MPR RI periode 1999-2004 tersebut.

Mantan ketua umum DPP PAN itu juga meminta Muhammadiyah sikap secara organisasi selanjutnya disampaikan ke umat sehingga pada 17 April 2019 sudah tidak terjadi perdebatan memilih.

"Pilih pemimpin yang beriman, diyakini dan tidak diragukan keislamannya. Tanpa harus saya sebut nama, pasti Muhammadiyah sudah tahu," katanya.

Sedangkan, lanjut dia, terhadap kontestasi Pemilihan Umum, Amien Rais mengaku bisa memahami jika Muhammadiyah membebaskan kadernya memilih. "Kalau Pileg saya masih bisa paham, sebab kader Muhammadiyah itu ada di PAN, PKS, PPP, bahkan Golkar dan lain-lain," katanya.

Pemilihan Presiden yang digelar 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01, kemudian nomor urut 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

--- Redem Kono

Komentar