Breaking News

REGIONAL PMKRI Ende Lantik 88 Anggota Baru 16 Jun 2018 13:25

Article image
Para anggota baru PMKRI Cabang Ende mengucapkan sumpah anggota usai resmi dilantik (Foto: Guche)
"PMKRI akan terus memberi warna gerakan, seruan kritis bahkan aksi konkrit di lapangan. Mari kobarkan semangat perjuangan, pro Ecclesia et Patria,” tandas Oyen.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende Santo Yohanes Don Bosco periode 2018-2019, Jumat (15/6/18) resmi melantik 88 anggota baru bertempat di Aula BBK, jalan Wirajaya, Ende.

Disaksikan media ini, acara pelantikan ditandai dengan penyematan atribut PMKRI yakni baret merah bol kuning oleh Ketua Presidium PMKRI Cabang Ende, Yanuarius Oyen Tibo disaksikan segenap pengurus DPC, para alumni dan anggota biasa.

Ketua Panitia Pelantikan, Venantius Kamis pada kesempatan membacakan Surat Keputusan DPC mengatakan bahwa ke-88 anggota baru yang dilantik telah melalui tahap pembinaan formil berjenjang di PMKRI yakni Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) dan Masa Bimbingan (Mabim).

“Sebelum dilantik, para calon anggota baru telah melewati proses MPAB dan Mabim serta tahap ujian seleksi oleh DPC sehingga hari ini para calon yang telah lolos seleksi resmi dilantik. Surat Keputusan DPC menegaskan status keanggotaan para calon menjadi anggota biasa PMKRI,” kata Venan.

Dalam sambutannya, Ketua PMKRI Cabang Ende, Oyen Tibo menegaskan bahwa sebagai wadah pembinaan, kaderisasi dan perjuangan, PMKRI Cabang Ende terus melakukan penguatan internal melalui perekrutan calon anggota baru.

“Penguatan internal tidak terlepas dari proses kaderisasi. Para calon anggota PMKRI dituntut untuk mengikuti setiap proses pembinaan sebagaimana diatur secara formil dalam konstitusi organisasi. Tujuannya, agar setiap kader PMKRI dibentuk dan ditempa sehingga melahirkan kader yang tangguh, militan, berkarakter serta responsive terhadap realita sosial yang ada,” ungkap Oyen.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende ini menegaskan bahwa sebagai salah satu organisasi berbasis kemahasiswaan dengan dijiwai nilai Krstianitas, Intelektualitas dan Fraternitas sebagai tiga benang merah, PMKRI terus berjuang menjadi laskar gereja dan tanah air sesuai semboyan dasar PMKRI; ‘untuk Gereja dan Tanah Air’ (pro Ecclesia et Patria).

“Setiap kader PMKRI dituntut untuk peka dan kritis meyikapi setiap fenomena dan realita sosial termasuk di kabupaten Ende tanpa ditunggangi kepentingan tertentu yang bertentangan dengan spirit dan nilai organisasi. Perjuangan PMKRI adalah soal nilai; kebenaran, keadilan sosial, kebaikan bersama (bonum commune) serta mengemban tanggung jawab terhadap penderitaan rakyat (umat). PMKRI harus peka dan responsive terhadap realita sosial,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Oyen juga menyinggung terkait persoalan yang akan terus disuarakan dan diperjuangkan oleh PMKRI cabang Ende seperti kasus gratifikasi yang masih vakum di ranah hukum, kasus korupsi, pembangunan yang mangkrak dan mubazir dengan menelan anggaran miliaran Rupiah, serta beberapa persoalan lain di kabupaten Ende.

“Kepada para kader yang hari ini dilantik, mari rapatkan barisan dalam memperkokoh gerakan PMKRI ke depan, jangan takut memperjuangkan kebenaran, keadilan serta kebaikan bersama dengan berlandaskan nilai-nilai luhur perjuangan. PMKRI akan terus memberi warna gerakan, seruan kritis bahkan aksi konkrit di lapangan. Mari kobarkan semangat perjuangan, pro Ecclesia et Patria,” tandas Oyen yang langsung disambut oleh anggota baru.

Kehilangan roh keteladanan

Pada kesempatan yang sama, Dus Gae Longa yang mewakili alumni, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi kepada DPC yang terus melahirkan kader baru PMKRI. Meski demikian, Dus mengakui bahwa keteladanan belum menjadi roh penggerak dan pemersatu termasuk di kalangan alumni.

“Jujur, sebagi alumni, saya merasakan ada yang hilang. Roh keteladanan yang bisa menggerakan sekaligus mempersatukan. Dalam tahap pembinaan formil, PMKRI sudah menjadi wadah yang kokoh. Namun, pada sisi lain butuh spirit keteladanan di kalangan alumni sehingga selalu menciptakan atmosfer kekeluargaan, fraternitas dan kebersamaan. Ini yang masih menjadi tantangan,” ungkap Dus.

Kepada para anggota baru yang dilantik serta pengurus DPC, Dus mengharapkan agar ruang fraternitas di PMKRI selalu menjadi roh pemersatu. Menurutnya, kader PMKRI harus tampil sebagai laskar Gereja dan Tanah Air yang selalu siap dan militant dalam situasi apa pun.

“Hari ini, adik-adik resmi menjadi anggota PMKRI Cabang Ende. Selanjutnya, adik-adik harus siap mengemban amanat perutusan atas nama PMKRI, memperjuangkan amanat penderitaan rakyat sesuai visi-misi PMKRI,” kata Dus memotivasi.

Sementara Vano Jogo selaku Ketua anggatan “Mandiri” yang baru dilantik, menuturkan bahwa selama menjalani proses pembinaan, para calon anggota merasakan hal berbeda dan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak diperoleh di kampus.

“Kami perlahan menemukan hal baru dalam setiap proses yang kami ikuti. Bukan semata soal pembinaan fisik, melainkan juga mental, karakter, nilai dan jiwa spiritual. Kami merasa bangga bisa diterima dan resmi dilantik menjadi anggota PMKRI Cabang Ende. Kami berkomitmen untuk mulai memberi warna angkatan selama berproses, sambil terus belajar dari para senior. PMKRI luar biasa,” kesan mahasiswa semester IV STPM Santa Ursula ini.

--- Guche Montero

Komentar