Breaking News

INTERNASIONAL Polisi Swiss: Terseret Arus Sungai Aare-Bern, Putra Ridwan Kamil Belum Ditemukan 28 May 2022 10:55

Article image
Emmeril (kiri) dan Ridwan Kamil. (Foto: Instagram @ataliapr/ @emmerilkahn)
Pencarian melalui helikopter belum dilakukan karena “air sungai keruh dan tepian sungai juga banyak pepohonan”.

BERN, IndonesiaSatu.co -- Pihak kepolisian Bern, Swiss, saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang hilang terseret arus di Sungai Aare, Bern, Kamis (26/5/2022).

Humas Kepolisian Bern, Patrick Jean, mengatakan hingga Jumat malam waktu setempat pencarian belum menemukan titik terang.

"Sampai saat ini belum ketemu," ungkap Jean dalam sambungan telepon dengan MNC Media seperti dikutip pada Sabtu (28/5/2022).

Ia menyebutkan, pihak kepolisian Bern menerima laporan bahwa tiga orang kesulitan di Sungai Aare, persisnya di Schonausteg, jantung Kota Bern, terdiri dari dua perempuan yang bisa diselamatkan dan satu laki-laki yang terseret arus.

Tim kepolisian langsung melakukan pencarian setelah menerima laporan. Pencarian dilakukan dengan menyusuri tepian sungai dan juga menggunakan boat khusus.

Menurut Patrick Jean, pencarian melalui helikopter belum dilakukan karena “air sungai keruh dan tepian sungai juga banyak pepohonan”.

Ia menambahkan, belum bisa dipastikan kapan pencarian dihentikan, karena masih disesuaikan dengan kondisi alam, termasuk derasnya arus sungai Aare.

Disebutkan pula, setiap tahun sedikitnya 40 orang meninggal dunia karena terseret arus Sungai Aare.   Sebagian besar dari korban yang tenggelam adalah turis atau warga asing yang kurang mengenal bahaya arus sungai tersebut.

Pemerintah Kota Bern bersama kepolisian setempat telah melakukan kampanye preventif untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban tenggelam di Sungai Aare dengan menyebar pamflet dan brosur bertuliskan “Are You Save? It Is Not A Game” dalam 10 bahasa.

Sumber lain menyatakan, bulan Mei bukan waktu ideal untuk warga mandi di sungai Aare karena debit airnya tinggi akibat lelehan salju dari Berner Oberland di peralihan musim semi ke musim panas dan temperaturnya juga masih terbilang dingin.

Sementara itu, KBRI Bern mengumumkan hilangnya Emmeril di koran setempat dan meminta masyarakat yang mengetahui keberadaannya agar mengontak pihak KBRI Bern.

--- Henrico Penu