Breaking News

NASIONAL Presiden Jokowi: Kesehatan Tetap Nomor Satu 08 Sep 2020 17:42

Article image
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Ist)
"Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik. Artinya, fokus utama dan tetap nomor satu yakni kesehatan," ungkap Presiden.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Pemerintah terus menaruh perhatian dan fokus utama dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa penanganan di sektor kesehatan yang baik menjadi kunci agar penanganan ekonomi yang berjalan beriringan dengannya juga dapat berjalan baik.

Hal tersebut ditegaskan Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021 yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).

"Kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik. Artinya, fokus utama dan tetap nomor satu yakni kesehatan," ungkap Presiden.

Untuk itu, Kepala Negara memerintahkan jajarannya untuk benar-benar fokus pada upaya penanganan pandemi Covid-19. Sebab, dari penanganan pandemi yang baik, kegiatan perekonomian pun juga akan pulih mengikuti.

Tiga Klaster Penting

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan jajarannya untuk dapat mengantisipasi penyebaran pandemi melalui tiga klaster; yakni klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster Pilkada.

"Ini perlu saya sampaikan, hati-hati yang namanya klaster kantor. Kedua, klaster keluarga. Terakhir juga klaster Pilkada. Hati-hati, ini agar selalu diingatkan," kata Presiden mengingatkan.

Menurut Presiden, banyak orang yang justru merasa aman ketika selesai beraktivitas dan kembali ke dalam rumah. Demikian halnya dengan ketika telah sampai ke dalam kantor maupun pabrik selepas perjalanan dari rumah.

Padahal, di manapun kita berada, terdapat protokol kesehatan dan kebiasaan baru yang harus tetap diperhatikan dan dilakukan dengan ketat.

"Selalu yang dikejar adalah tempat-tempat umum, namun kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster tadi yang disampaikan. Klaster keluarga, karena kita sampai di rumah sudah merasa aman, justru di situlah yang kita harus hati-hati. Dalam perjalanan, masuk kantor, kita juga merasa aman sehingga kita lupa di dalam kantor ada protokol kesehatan," kata Presiden.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk menyikapi dan mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19 dari potensi klaster Pilkada serentak mendatang. Bahkan, Presiden meminta tindakan tegas yang harus diberikan terkait hal tersebut.

"Saya minta, ini Pak Mendagri, urusan yang berkaitan dengan klaster Pilkada ini betul-betul dipertegas. Polri juga berikan ketegasan mengenai ini, aturan main di Pilkada. Karena jelas di Peraturan KPU (PKPU) sudah jelas sekali. Jadi saya kira nanti agar betul-betul diberikan peringatan keras," imbau Presiden.

Lebih lanjut, berkaitan dengan uji usap Covid-19, Presiden Jokowi mengarahkan agar pelaksanaan uji tersebut dilakukan dengan lebih terencana sehingga dapat dilakukan secara merata di wilayah-wilayah di Indonesia.

Seperti beberapa di antaranya ialah mengenai penentuan jumlah lab ideal di suatu daerah serta distribusi reagen uji usap di masing-masing wilayah yang ada.

"Jangan sampai yang saya lihat ada provinsi yang sudah melakukan tesnya tinggi sekali, tetapi ada provinsi yang tesnya masih rendah sekali," singgung Presiden.

Terakhir, Kepala Negara juga sekali lagi menekankan pentingnya rem dan gas yang perlu dilakukan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Jangan sampai kita urusan kesehatan, urusan Covid, ini belum tertangani dengan baik, kita sudah me-restart di bidang ekonomi. Ini juga sangat berbahaya," tandasnya.

--- Guche Montero

Komentar