NASIONAL Presiden Jokowi: Penegak Hukum Yang Suka Memeras adalah Musuh Negara 27 Aug 2020 18:21
"Saya peringatkan, aparat penegak hukum dan pengawas yang melakukan seperti ini adalah musuh kita semuanya, musuh negara. Saya tidak akan mentolerir siapa pun yang melakukan pelanggaran ini," tegas Presiden.
JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan betapa hukum di Indonesia masih menjadi alat menekan sekelompok orang demi kepentingan mereka.
Menurut Presiden, sistem regulasi di Indonesia masih berbelit-belit sehingga segala urusan bisa menjadi sangat lama.
"Kita akan terus lakukan sinkronisasi regulasi ini secara berkelanjutan dan jika bapak, ibu, menemukan adanya regulasi yang tidak sinkron, yang tidak sesuai dengan konteks saat ini, berikan masukan kepada saya," ungkap Jokowi dalam sambutan virtual pada acara Aksi Pencegahan Korupsi Nasional yang digelar KPK, Rabu (26/8/20).
Selain itu, Presiden juga mengingatkan para penegak hukum dan pengawas, untuk tidak menggunakan hukum untuk menakut-nakuti eksekutif, pengusaha, dan kelompok masyarakat yang cenderung berbeda pendapat.
Dengan menjadikan hukum sebagai alat untuk menakut-nakuti, maka akan ada banyak agenda nasional yang terhambat akibat ulah tersebut.
"Saya peringatkan, sebagai penegak hukum dan pengawas ini sudah saya sampaikan berkali-kali jangan pernah manfaatkan hukum yang belum sinkron ini untuk menakut-nakuti eksekutif, pengusaha, dan masyarakat," imbuhnya.
Lebih lanjut Kepala Negara mengatakan bahwa penyalahgunaan regulasi untuk menakut-nakuti dan memeras inilah yang membahayakan agenda pembangunan nasional, yang seharusnya bisa dikerjakan secara cepat, namun kemudian menjadi lamban dan bahkan tidak bergerak karena adanya ketakutan-ketakutan itu.
Mantan Gubernur itu menegaskan akan menindak setiap oknum petugas dan pengawas hukum yang berani bermain-main dengan hukum untuk tujuan memeras.
"Saya peringatkan, aparat penegak hukum dan pengawas yang melakukan seperti ini adalah musuh kita semuanya, musuh negara. Saya tidak akan mentolerir siapa pun yang melakukan pelanggaran ini," tegas Presiden.
--- Guche Montero
Komentar