Breaking News

NASIONAL Presiden Jokowi Minta Menteri Erick Percayakan Proyek BUMN kepada Pengusaha Muda 17 Jan 2020 00:38

Article image
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: JawaPos.com)
Presiden mengatakan bahwa pengusaha muda sejatinya tidak hanya meminta kesempatan agar bisa menjalin kemitraan dengan perusahaan negara, namun juga investor asing.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri BUMN, Erick Thohir untuk memberi kesempatan pengerjaan sejumlah proyek perusahaan pelat merah kepada pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Hal ini diungkapkan kepala negara saat berbicara di acara HIPMI yang digelar di Hotel Raffles, Jakarta pada Rabu (15/1/20). Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi guna menanggapi permintaan HIPMI.

Mulanya, Ketua Umum HIPMI, Mardani H. Maming menceritakan bahwa dirinya sukses berkarir menjadi pengusaha muda karena mendapat kesempatan dari pemerintah daerah. Kala itu, ia diberi proyek bernilai Rp 200 juta.

"Kebetulan saya dapat Bupati baik, dia kasih saya proyek yang Rp 200 jutaan, untung ini tidak lelang, kalau iya nanti diambil oleh kakak-kakak saya di Kadin. Jadi saya kebagian," ungkapnya seperti dilansir CNN Indonesia.

Berkat pengerjaan proyek itu, sambungnya, usaha kecil yang dibangun bisa dikenal sampai cukup besar saat ini. Menurutnya, kesempatan-kesempatan seperti ini yang dibutuhkan pengusaha muda dari pemerintah agar bisa naik kelas.

Begitu pula, kesempatan dari pemerintah pusat melalui BUMN. Dari sini, ia pun meminta kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Erick Thohir yang juga tokoh besar di HIPMI agar mau memberikan kesempatan pengerjaan proyek BUMN ke pengusaha muda.

"Contoh Bang Erick Thohir, ada 142 BUMN. Paling tidak diberi kepercayaan 10 persen kerja sama ke pengusaha muda agar ada transisi regenerasi," katanya.

Menanggapi hal ini, Jokowi mengaku memang sudah sering mendapat keluhan sekaligus masukan serupa.

Bahkan, Presiden mengatakan bahwa pengusaha muda sejatinya tidak hanya meminta kesempatan agar bisa menjalin kemitraan dengan perusahaan negara, namun juga investor asing.

"Sekarang saya jawab, kebetulan Menteri BUMN adalah dari keluarga HIPMI, maka saya sudah titip ke Pak Erick Thohir agar jangan sampai pekerjaan-pekerjaan yang ada di BUMN dikerjakan semua oleh BUMN. Sebetulnya dari dulu sudah saya ingatkan itu, tapi mestinya sekarang sudah jelas karena yang pimpin Pak Erick Thohir," jawab Jokowi.

Jokowi mengatakan keputusannya ini bukan demi kepentingan, namun agar gerak roda ekonomi semakin kencang. Sebab, menurut perhitungannya, jumlah proyek BUMN secara nominal mencapai Rp 2.400 triliun.

Jumlah ini lebih besar ketimbang alokasi belanja negara dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp 2.540,4 triliun. Artinya, bila proyek BUMN bisa ikut dikerjakan oleh pengusaha muda, maka efek ekonominya bisa terbagi dan tidak hanya di perusahaan negara.

Selain itu, para pengusaha muda yang notabene skala usahanya masih kecil bisa berkembang menjadi menengah. Kemudian, naik kelas lagi menjadi besar.

"Jadi, berikan porsi besar kepada pengusaha muda, jangan sampai hanya dikerjakan oleh anak-anak BUMN, cucu-cucu BUMN, namun dikerjakan juga oleh swasta-swasta, terutama pengusaha muda yang terhimpun di HIPMI," katanya.

--- Guche Montero

Komentar