Breaking News

INTERNASIONAL Presiden Terima Surat Kepercayaan dari 9 Duta Besar Negara Sahabat 18 Jan 2018 17:53

Article image
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari salah satu duta besar negara sahabat di Istana Merdeka. (Foto: Humas Setpres)
Dengan diiringi lagu kebangsaan masing-masing Negara, satu persatu dari 9 duta besar itu masuk ke halaman Istana Merdeka. Selanjutnya, mereka menyerahkan surat-surat kepercayaan langsung kepada Presiden Jokowi.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Usai melantik pejabat tinggi pemerintahan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat-surat kepercayaan dari 9 (sembilan) duta besar negara sahabat untuk Republik Indonesia, di Ruang Kredensial Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/1/2018) siang.

Dengan diiringi lagu kebangsaan masing-masing Negara, satu persatu dari 9 duta besar itu masuk ke halaman Istana Merdeka. Selanjutnya, mereka menyerahkan surat-surat kepercayaan langsung kepada Presiden Jokowi.

Kemudian acara dilanjutkan dengan berbincang di teras belakang Istana Merdeka atau Veranda Talk. Saat Veranda Talk, Presiden didampingi oleh Menteri Luar negeri Retno Marsudi.

Setelah itu, acara diakhiri dengan foto bersama 9 Duta Besar LBBP dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

Kesembilan duta besar Negara sahabat yang menyerahkan surat-surat kepercayaan itu adalah:

  1. Valery Kolesnik, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Belarus untuk Republik Indonesia;
  2. Uskup Agung Piero  Pioppo, Duta Besar LBBP Tahta Suci Vatikan;
  3. Zuhair Al-Shun, Duta Besar LBBP Palestina;
  4. Admasu Tsegaye Agidew, Duta Besar LBBP Republik Demokratik Federal Ethiopia;
  5. Xiao Qian, Duta Besar LBBP Republik Rakyat Tiongkok (RRT);
  6. Mona El Tannir, Duta Besar LBBP Republik Lebanon;
  7. Abdulghani Nassr Ali Al-Shamiri, Duta Besar Republik Yaman;
  8. Armando Gonzalo Alvarez Reina, Duta Besar LBBP Negara Meksiko Serikat; dan

9.Hilton Fisher, Duta Besar LBBP Republik Afrika Selatan.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Leadership

Menteri  Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kepada wartawan mengatakan, dalam pembicaraan dengan Presiden Jokowi, rata-rata kesembilan Duta Besar baru tersebut selain menyampaikan salam dari Kepala  Negara/Kepala Pemerintahan masing-masing juga menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan politik dan ekonomi, dan juga apresiasi terhadap leadership Indonesia di dunia internasional.

“Beberapa Duta Besar menyampaikan bahwa leadership Indonesia saat ini tidak hanya terbatas pada kawasan Asia Tenggara, tetapi sudah pada tingkat Global dan mereka ingin memajukan kerja sama dengan Indonesia,” kata Menlu.

Duta Besar Palestina misalnya, menurut Menlu Retno Marsudi, menyampaikan terima kasih atas semua yang sudah dilakukan oleh Indonesia. “Indonesia adalah sahabat dekat Palestina, dan Duta Besar sangat mengapresiasi dukungan yang selama ini diberikan Indonesia kepada perjuangan Palestina,” ujar Menlu.

Sementara Duta Besar Vatikan sangat mengagumi keberagaman Indonesia, prularisme di Indonesia, toleransi, dan akan mengembangkan kerja sama dalam konteks interfaith dialogue.

“Vatikan menyampaikan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina dan Duta Besar-nya menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada keinginan dari Vatikan untuk memindahkan ibu kotanya ke Jerrusalem,” kata Menlu.

Dengan RRT, kerja sama di bidang ekonomi menjadi topik pembicaraan dan Presiden bertukar pikiran. Diakui Menlu terjadi peningkatan yang cukup siginifikan kerja sama ekonomi, tapi Presiden sekali lagi menekankan mengenai pentingnya untuk kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.

“Jadi angka yang di bawa oleh Dubes RRT untuk tahun 2017 angka perdagangan kita adalah sudah mencapai 66 miliar dollar AS, investasi juga Tinongkok merupakan investor ketiga terbesar, dan untuk turis sudah mencapai 2 juta untuk tahun lalu,” kata Menlu sembari menambahkan Tiongkok juga mengapresiasi secara khusus leadership Indonesia dalam misi perdamaian yang selalu di bawa oleh Indonesia di mana-mana.

--- Redem Kono

Komentar