Rumah Sakit tersebut memiliki luas lahan sebesar 18 hektar dan pembangunannya menelan biaya senilai Rp 350,2 miliar.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Menjelang akhir tahun 2020, PT Hutama Karya (Persero) menggarap pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal (RSUPT) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam proyek pembangunan rumah sakit ini, Hutama Karya akan melakukan Joint Operation(JO) atau Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT PP (Persero) Tbk.

Direktur Operasi III Hutama Karya, Ferry Febrianto menerangkan bahwa dalam pembangunan proyek tersebut, Hutama Karya dan PP berkomitmen akan berkolaborasi maksimal untuk penyelesaian pembangunan rumah sakit ini, khususnya pada Quality, Health, Safety and Environment (QHSE).

"Sebelumnya, HK sudah beberapa kali berkolaborasi dengan PP untuk beberapa proyek besar, salah satunya Jembatan Holtekamp di Papua," kata Ferry dalam siaran pers, Selasa (22/12/2020) seperti dilansir Kompas.com.

Sebelumnya, pada Kamis (3/12/2020) lalu, telah dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan proyek ini yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, dan Kepala Dinas Kesehatan NTT dr. Meserasi DP Ataupah.

Hadir juga pada kesempatan itu Direktur Jenderal (Ditjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes Prof. Kadir dam Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya Purnomo.

Ferry melanjutkan, ketepatan waktu penyelesaian serta hasil baik untuk pemilik proyek menjadi perhatian Hutama Karya untuk menghasilkan layanan fasilitas kesehatan terbaik di Indonesia Timur, khususnya NTT.

Rumah Sakit tersebut memiliki luas lahan sebesar 18 hektar dan pembangunannya menelan biaya senilai Rp 350,2 miliar.

Penyerapan biaya tersebut di antaranya akan digunakan pada pembangunan gedung RSUPT Vertikal Kupang yang terdiri dari 8 gedung utama, 9 gedung penunjang, area terbuka hijau, asrama, sarana pendidikan dan pelatihan, serta rumah dinas.

Dalam pembangunannya, proyek ini akan memakan waktu selama 608 hari kalender atau kurang lebih 20 bulan dan diperkirakan rampung pada Juni 2022 mendatang.

Proyek ini pun menyerap 535 tenaga kerja lokal serta mengoptimalkan pemanfaatanteknologi konstruksi terkini seperti Building Information Modelling (BIM), Virtual Reality, Photogrametric, serta Laserscan.

Teknologi tersebut akan digunakan untuk pekerjaan berupa preliminaries, area kerja, pembongkaran, super struktur, interior dan eksterior, elevator, MEP, (Plumbing, VAC, Proteksi Kebakaran), sistem kelistrikan, serta perbaikan lahan.

Kehadiran RSUPT Vertikal Kupang akan menjadi penopang fasilitas pelayanan kesehatan terbesar di Kupang, NTT.

RSUPT Vertikal ini juga akan menjadi Rumah Sakit rujukan negara tetangga seperti Timor Leste yang langsung dikelola oleh Kemenkes.

--- Guche Montero