Breaking News

INVESTASI Respon Edukatif terkait Investasi Ilegal, Senator AWK: Literasi Keuangan Masih Rendah 05 Jun 2021 09:53

Article image
Lagu karya Eman Bata Dede terkait investasi bodong yang kini marak di NTT. (Foto: Screenshoot Youtube RAWES OFFICIAL)
Angelo juga mengingatkan salah satu praktek investasi dengan pola serupa yakni Black Dolars, yang juga banyak menyasar masyarakat bawah.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Terungkapnya salah satu investasi ilegal (bodong, red) yang menyeret Direktur Utama (Dirut) PT. Asia Dinasti Sejahtera (ADS), Muhamad Bardrun, menghebohkan pegiat jagat maya dan jagat nyata, turut menyita perhatian Senator asal NTT, Angelo Wake Kako (AWK).

Dalam postingan di akun resminya, Angelo membuat beberapa catatan penting dan edukatif yang perlu menjadi perhatian bersama; di antaranya terkait Literasi Keuangan yang dinilai masih rendah, sehingga mudah ditipu.

"Pola seperti ini memang masif menyasar masyarakat menengah ke bawah, karena ilusi untuk cepat kaya, banyak dimiliki oleh orang susah yang ada di kampung-kampung maupun daerah," Nilai Angelo dalam postingannya, Kamis (3/6/2021).

Menariknya lagi, sebut AWK, beberapa pejabat daerah ikut dalam peresmian lembaga keuangan seperti itu.

"Ini yang miris dan tidak benar menurut saya. Kalau pemerintah daerah saja sudah meresmikan, apalagi masyarakat kecil di bawah; tutup mata pastinya, sungguh kasihan," tulisnya.

Senator muda mengisahkan bahwa sekitar lima bulan lalu ketika ke Ende, di Bandara Aeroboesman, ia bertemu dengan pengurus Investasi Bodong itu. 

"Saya tidak kenal awalnya. Beliau mendekat ke saya dan memberi kartu identitasnya sembari meminta nomor Handphone (HP) saya. Permintaannya satu, yakni minta bantuan akses ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk perizinan dan lain lain. Saya sampaikan, OJK bukan mitra saya di DPD, namun saya coba membantu," kisah Angelo. 

Senator AWK mengaku, dalam benaknya, investasi itu baru mulai jalan persiapan awal, namun ternyata sudah dua tahun berjalan dan sudah terkumpul begitu banyak uang masyarakat.

"Menariknya, angka uang yang dikumpulkan begitu fantastis yakni Rp. 28 Miliar. Itu angka yang besar, apalagi di tengah pandemi seperti ini," ujar Angelo heran.

Senator yang mengaku pernah menjadi buruh kasar, penjual koran, tukang ojek ini dan bertani ini, meneguhkan para nasabah PT. ADS agar memetik nilai dari peristiwa tersebut.

"Bagi para nasabah, anggap ini cobaan dan berdoa semoga ada pengembalian uang yang sudah diinvestasikan. Saya akan bantu supaya uang dan aset yang disita POLDA NTT bisa dibagi kembali ke Nasabah walaupun mungkin tidak semua," niat Angelo.

Anggota Komite II DPD RI ini berharap agar para pengurus Asia Dinasty Sejahtera terbuka dan bersedia untuk bersama-sama berjuang mengembalikan uang Nasabah, mungkin secara bertahap. 

Angelo juga mengingatkan salah satu praktek investasi dengan pola serupa yakni Black Dolars, yang juga banyak menyasar masyarakat bawah.

"Jika kita pernah mendapat Inbox dari orang luar negeri dan isinya menyampaikan bahwa dia punya aset dan ingin memindahkan asetnya ke Indonesia, sebaiknya diabaikan. Jangan tergiur dengan itu," pesan Senator mengingatkan, sembari menampilkan konten Youtube Eman Bata Dede (RAWES OFFICIAL) dengan Lagu: "Investasi Bodong: Tragedi Kemanusiaan"

--- Guche Montero

Komentar