Breaking News

INTERNASIONAL Ribuan Warga Selandia Baru Bentuk 'Rantai Manusia' Saat Shalat Jumat 22 Mar 2019 13:35

Article image
Ratusan orang membentuk ‘rantai manusia’ untuk melindungi umat Muslim yang sedang menjalankan shalat Jumat di Masjid Kilbirnie Mosque, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019). (Foto: Maori Television)
Warga berdiri sejajar dan saling mengaitkan lengan atau berpegangan tangan di luar masjid-masjid untuk melindungi para jamaah yang sedang shalat di dalam masjid.

WELLINGTON, IndonesiaSatu.coRibuan warga Selandia Baru yang sebagian besar non-Muslim membentuk 'rantai manusia' (human chain) di masjid-masjid pada saat berlangsungnya shalat Jumat. Aksi ini merupakan simbol untuk melindungi kaum Muslim pasca terjadinya penembakan di Christchurch yang menewaskan tidak kurang dari 50 orang hari Jumat satu pekan yang lalu.

Aksi ini tidak hanya dilakukan di Christchurch di berbagai wilayah Selandia Baru. 
Dalam aksi 'rantai manusia'  tersebut, warga berdiri sejajar dan saling mengaitkan lengan atau berpegangan tangan di luar masjid-masjid untuk melindungi para jamaah yang sedang shalat di dalam masjid. 

Media lokal Selandia Baru, sebagaimana dikutip detik.com, Jumat (22/3/2019), aksi 'rantai manusia' dilakukan di luar Wellington Islamic Community saat salat Jumat digelar pada Jumat (22/3) siang waktu setempat. 

"Orang-orang berusaha memecah belah kami, tapi mereka mempererat kami bersama," ucap salah satu warga setempat yang ikut aksi ini Stuff.co.nz

Aksi serupa juga dilakukan warga yang mendatangi Masjid Kilbirnie, pinggiran Wellington. Dilaporkan Radio New Zealand, ribuan orang berdiri di luar masjid untuk menunjukkan solidaritas bagi komunitas muslim. Warga datang dengan memakai pakaian sopan untuk menghormati komunitas muslim.

Mereka yang hadir kemudian membentuk rantai manusia di luar Masjid Kilbirnie saat salat Jumat berlangsung. Terdapat Komisioner Kepolisian Selandia Baru Mike Bush, Wali Kota Wellington Justin Lester, anggota parlemen Grant Robertson, James Shaw dan Paul Eagle, serta para pemimpin komunitas keagamaan lainnya di antara massa yang hadir.

Aksi 'rantai manusia' juga dilakukan di luar Masjid Tauranga, North Island, Selandia Baru. Laporan Radio New Zealand menyebut sekitar 1.500 orang mendatangi Masjid Tauranga untuk ikut serta momen mengheningkan cipta secara nasional, kemudian membentuk 'rantai manusia' saat jemaah setempat menjalankan salat Jumat.

Warga Auckland juga tak mau ketinggalan, dengan laporan Radio New Zealand menyebut beberapa masjid setempat ramai didatangi warga yang ingin memberi dukungan bagi komunitas muslim.

Anggota masyarakat beramai-ramai membentuk 'rantai manusia' terjadi di luar Avondale Islamic Center. Beberapa wanita yang ikut aksi ini bahkan tampak memakai kerudung sebagai wujud solidaritas, yang pada Jumat (22/3/2019) ini juga dilakukan banyak wanita Selandia Baru secara beramai-ramai. 

Wali Kota Auckland, Phil Goff, mendatangi Masjid Jamia Al Mustafa di Otahuhu untuk menunjukkan dukungannya. Dituturkan Goff bahwa banyak komunitas muslim yang ditemuinya yang menyatakan mereka merasa sangat didukung oleh publik Selandia Baru saat ini.

Kebanyakan aksi 'rantai manusia' dilakukan warga setelah mengikuti momen mengheningkan cipta secara nasional pada Jumat (22/3/2019) siang waktu setempat, sebelum salat Jumat digelar. Momen mengheningkan cipta itu diawali dengan panggilan azan yang disiarkan secara nasional melalui televisi dan radio nasional Selandia Baru.

Aksi 'rantai manusia' semacam ini sebelumnya digaungkan melalui kampanye 'NZ Stand Together' via Facebook. Pencetus aksi ini, Jude Flippard, mengharapkan kampanye ini bisa dilakukan secara luas di Selandia Baru pada Jumat (22/3) ini. Dia menyebut aksi ini telah mendapat dukungan dari otoritas Selandia Baru.

"Ini telah mendapat restu dan persetujuan dari Kepolisian Selandia Baru dan Liaison Officer Komunitas Muslim (Auckland). Mari bentuk rantai manusia untuk kasih sayang dan dukung masjid-masjid setempat di sekitar Anda pada Jumat (22/3) siang agar mereka bisa beribadah dalam damai," sebutnya seperti dilansir Newshub.

--- Simon Leya

Komentar