Breaking News

REGIONAL Romo Ronny Neto: Caleg Katolik Harus Memiliki Spirit Keimanan dan Kebangsaan 03 Dec 2018 13:16

Article image
Temu Caleg dan Rekoleksi Kebangsaan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia Kalimantan Utara (Foto: Dok. VOX Point)
"Caleg Katolik harus memahami dua status dalam dirinya, yakni sebagai warga Katolik dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkap Romo Ronny.

KALTARA, IndonesiaSatu.co-- “Calon Legislatif Katolik harus memiliki spirit utama dalam menjalankan tugas perutusan di tengah tata dunia. Spirit itu yakni yang telah diajarkan dan diwariskan Tokoh Katolik sekaligus Pahlawan Nasional, Mgr. A. Soegiopranoto, SJ, yakni 100% Katolik dan 100% Indonesia.”

Demikian hal itu dikatakan Pastor Bantuan Militer TNI dan Polri (Pasbanmilpol) Keuskupan TNI/Polri, RD. Rofinus Neto Wuli saat memberikan materi pada acara Temu Caleg Keuskupan Tanjung Selor sekaligus Rekoleksi Kebangsaan persiapan pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia Kalimantan Utara, di Tanjung Selor, akhir pekan lalu.

Romo Rony mengatakan, Caleg Katolik harus memahami dua status dalam dirinya. Status tersebut yakni sebagai warga Katolik dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dua status ini merupakan pilihan dan panggilan. Keyakinan ini akan mendorong kita untuk semakin menyadari bahwa kita merupakan bagian dari bangsa dan Negara, yaitu Indonesia. Oleh karena itu, setiap bentuk kegiatan, pengabdian, maupun keterlibatan di tengah tata dunia politik atau pelayanan, harus sungguh-sungguh mewujudkan nilai-nilai Pancasila sebagai perwujudan iman kita,” ungkapnya.

Room Rony juga mendorong agar Caleg Katolik mengedepankan perjuangan politik di atas spirit keimanan dan kebangsaan yakni 100% Katolik, 100% NKRI. Sebab, dalam ajaran Gereja Katolik, agama dan negara sebenarnya memiliki satu tujuan.

“Tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan umum (bonum commune). Seorang yang beriman Katolik dituntun oleh Bunda Gereja untuk berpartisipasi secara aktif dalam tanggung jawab bersama untuk kepentingan dan kesejahteraan umum sebagai warga negara dan seorang beriman,” lanjutnya.

Pastor yang sangat komitmen dengan panggilan imamatnta ini mengatakan bahwa tugas pekerja politik yakni mensejahterakan rakyat. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Pahlawan Nasional sekaligus Tokoh Katolik, Ignatius Josef Kasimo, yakni “Salus Populi Suprema Lex” yang berarti kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi.

“Tugas para Caleg Katolik sangat banyak, lantaran banyaknya tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Maka, para caleg Katolik diharapkan memiliki rasa kebangsaan. Sebab, rasa kebangsaan akan timbul semangat patriotisme. Spirit itu guna menghadapi ancaman dan tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Tantangan Stabilitas Negara

Pada kesempatan yang sama, Romo Ronny menggambarkan berbagai potensi tantangan dan ancaman yang dapat menggerogoti kedaulatan dan keutuhan NKRI.

“Terdapat potensi ancaman yang menggerusi semangat nasionalisme para penerus bangsa, yakni dengan melakukan doktrinasi secara terstruktur dan sistematis. Ancaman lain yakni masih banyaknya rakyat hidup miskin dan adanya degradasi moral yakni munculnya penyakit sosial kronis yaitu korupsi,” sebutnya.

Menurutnya, salah satu ancaman yang sangat membahayakan bangsa yakni menyerang Pancasila sebagai ideologi bangsa.

“Melakukan doktrinasi terhadap SDM Indonesia, terutama para generasi penerus bangsa agar meninggalkan nilai-nilai gotong-royong, kebhinekaan, persatuan, kemanusiaan dan berganti menjadi SDM yang egoistik-kapitalistik,” lanjutnya.

Ancaman lain, lanut Romo Rony, yakni mengadu-domba rakyat Indonesia untuk tergiring isu yang dapat memecah-belah kebhinekaan dalam ketunggal-ikaan kita. Ia mencontohkan adanya berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian di berbagai media sosial dan media massa.

Terdapat juga para calon pemimpin dan legislatif yang tidak menampilkan visi politik-ekonomi bercorak kerakyatan yang berkeadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Juga ancaman lain yakni mengganggu stabilitas Negara di mana energi kebangsaan dicurahkan untuk menghadapinya termasuk upaya meredam kelompok-kelompok radikal yang menyebarkan nilai-nilai yang bertentangan dengan jati diri bangsa dan kebudayaan Indonesia.

Oleh karena itu, Romo Rony mengharapkan agar para Caleg Katolik mampu menjadi bagian dari orang-orang yang dapat mengatasi tantangan dan ancaman tersebut.

“Jalan terbaiknya adalah kembali kepada jati diri dan karakter bangsa Indonesia yakni sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Hakekat kebangsaan Indonesia yang termaktub dalam empat konsensus dasar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tungga Ika dan NKRI,” tandasnya.

Pastor Moderator DPN Vox Point Indonesia itu menekankan bahwa Caleg Katolik harus bersumber pada ajaran dasar panggilan pelayanan yakni “Pro Ecclesia Et Patria” yang berarti untuk Gereja dan Tanah Air.

"Umat beriman Katolik tidak hanya mengejar kesalehan dan kebaikan untuk dirinya sendiri, tetapi harus membagi kebaikan itu kepada sesame. Kita dipanggil Allah untuk membangun dan memperbaiki negara. Untuk itu, jangan hanya diam dan berpangku tangan. Berpolitik harus menjadi salah satu bentuk dan medan bakti perutusan ke tengah tata dunia untuk melayani kepentingan umum. Umat Katolik harus ikut serta berpolitik supaya kehidupan bersama menjadi lebih baik," pungkasnya.

--- Guche Montero

Komentar