Breaking News

REGIONAL Rumah Produksi jadi Harapan Kades Nando saat Kunker Gubernur NTT ke Desa Detusoko Barat 28 May 2021 14:07

Article image
Gubernur NTT, Victor B. Laiskodat dengan busana khas Ende-Lio saat kunker ke Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende. (Foto: Che/Indonesia Satu)
Nando berharap ada satu rumah produksi di Ende guna mengakomodir produk dari desa-desa agar bisa tembus pasar Premium.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Victor Bungtilu Laiskodat (VBL), selama sepekan kemarin mengadakan kunjungan kerja (kunker) di beberapa Kabupaten di NTT.

Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko menjadi salah satu titik agenda kunker Gubernur di Kabupaten Ende, Selasa (25/5/2021).

Disaksikan media ini, Gubernur bersama rombongan dari lingkup Pemprov NTT, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bupati Ende, Pimpinan DPRD Ende, unsur Forkompimda, OPD dan para undangan, diterima secara adat oleh Tua Adat (Mosalaki) dan diarak dengan tarian khas Lio hingga memasuki rumah adat Suku Rini dan panggung utama kegiatan.

Dalam sambutannya, Gubernur VBL memuji sosok Kepala Desa Detusoko Barat, Nando Watu, sebagai figur Kades inovatif, punya gagasan brilian dan mampu menjabarkan program sesuai konteks dan potensi pedesaan guna mendukung Pariwisata sebagai Prime Mover.

"Kadesnya luar biasa. Ada terobosan inovatif, punya gagasan brilian dan melakukan hal-hal baru dari yang sekadar biasa-biasa saja (standar, red) oleh seorang Kepala Desa. Ini yang kita butuh guna mewujudkan program Nasional yakni membangun dari Desa," ungkap Gubernur Victor.

Dengan nada candaan, Gubernur VBL menyinggung, jika semua Kepala Desa di NTT pada umumnya dan di Kabupaten Ende pada khususnya, berjuang seperti Kepala Desa Detusoko Barat, maka geliat kemajuan dari Desa akan mampu mendukung kemajuan di tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Pusat.

"Jika Kepala Desa di NTT bisa seperti Nando, maka Gubernurnya tidak lagi pusing turun ke kampung-kampung, tinggal koordinasi dengan Bupati/Walikota," motivasi Gubernur.

Gubernur Victor mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi, aspek Kesehatan dan Ekonomi mendapat atensi serius selain aspek pendidikan, infrastruktur dan birokrasi.

"NTT masih tercatat sebagai penyumbang Stunting tertinggi yakni 35 perse meskipun akhirnya turun hingga 23 persen. Ini momok bersama, termasuk di Ende sebagai salah satu daerah dengan grafik naik. Target kita, tahun 2022 harus turun 12 persen," komit Gubernur.

Adaptasi Digitalisasi

Pada kesempatan itu, Gubernur Viktor juga memaparkan bahwa NTT termasuk 10 besar daerah dengan pertumbuhan ekonomi baik.

"Kita sudah memasuki era digital. Kemajuan Teknologi informasi harus mendukung produktivitas, termasuk pariwisata sebagai Prime Mover. Prinsipnya, rantai nilai mayoritas harus terisi dari dalam, meminimalisir pasokan dari luar," katanya.

"NTT kehilangan roh untuk maju sejauh masyarakat masih sibuk membicarakan kegagalan orang lain dan masa lalu. Hentikkan segala narasi negatif dan mulai bangun narasi positif.

Wabah pandemi Covid-19 harus dilihat dalam kacamata positif sebagai "berkah" untuk NTT," ajaknya.

Sementara Bupati Ende, H. Djafar H. Achmad, menegaskan mendukung grand design penguatan UMKM, Ekonomi Kreatif dan percepatan penyerapan daya beli masyarakat.

"Pemda Ende akan terus bekerjasama lintas sektor dan elemen dalam mendukung penguatan UMKM, Ekonomi Kreatif dan percepatan penyerapan daya beli masyarakat," ujar Bupati Djafar.

Rumah Produksi

Saat dikonfirmasi media ini, Kades Detusoko Barat, Nando Watu, mengaku bangga atas kunjungan resmi perdana Gubernur NTT ke Desa Detusoko Barat.

"Ini moment istimewa ketika Gubernur merasakan langsung suasana di kampung (Desa). Itulah karakter lokal dengan segala kearifan tradisi, budaya dan kultur daerah sebagai pintu masuk Pariwisata berbasis pertanian (ecowisata)," ujar Nando.

Menyinggung BUMDes "Au Wula" Desa Detusoko Barat sebagai BUMDes terbaik Nasional, Nando menerangkan bahwa sejak dibentuk pada 2017, dirinya bersama para pengurus BUMDes, perangkat Desa, pihak Keuskupan Agung Ende dan elemen terkait, berupaya mengimplementasi secara gital.

"Selain kolobarasi, kami bersyukur ada kerjasama dengan Bank NTT yang berkontribusi membantu kami. Ini juga berkat dukungan semua pihak; terutama Bapak Bupati Ende, Dinas DPMD Ende, serta masyarakat Detusoko Barat," katanya.

Nando berharap ada satu rumah produksi di Ende guna mengakomodir produk dari desa-desa agar bisa tembus pasar Premium.

"Kami telah menggagas 'satu sa'o ria (rumah adat), satu Dusun, satu produk' sebagai wujud kerjasama dan komitmen menghasilkan produk lokal. Ini juga berkat kolaborasi dengan Bank NTT untuk mengakomodir potensi lokal di desa, salah satunya beras merah. Salam Perubahan dari Desa," imbuhnya.

Di sela-sela acara kunker tersebut, juga diwarnai penyerahan bantuan dari Gubernur NTT untuk BUMDes "Au Wula" senilai Rp 25.000.000 yang diserahkan oleh Staf Khusus Gubernur, Anwar Pua Geno.

Juga penyerahan bantuan dari Bank NTT kepada Debitur dan pelaku UMKM.

--- Guche Montero

Komentar