Breaking News

BERITA Sadis! KKB Lecehkan Nakes dan Bakar Puskesmas di Pegunungan Bintang 18 Sep 2021 08:58

Article image
Teroris KKB menyerang TNI-Polri hingga membakar fasilitas umum seperti SD hingga puskesmas di Kabupaten Pegunungan Bintang. (Foto: Dok. Polda Papua)
Para teroris KKB melakukan pelecehan terhadap para tenaga kesehatan (nakes) hingga menimbulkan korban jiwa serta membakar Puskesmas Kiwirok.

JAYAPURA, IndonesiaSatu.co-- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melancarkan aksi sadis di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Para teroris KKB melakukan pelecehan terhadap para tenaga kesehatan (nakes) hingga menimbulkan korban jiwa serta membakar Puskesmas Kiwirok.

Melansir news.detik.com, aksi biadab anggota teroris KKB ini diungkapkan oleh seorang nakes yang berhasil selamat, Marselinus Ola Attanila.

Marselinus bersama 8 nakes lainnya tiba di Jayapura pada Jumat (17/9/2021), pagi usai dievakuasi menggunakan helikopter TNI.

"Kami tidak pernah terpikir kalau akan terjadi penyerangan terhadap kami (Nakes) sehingga kami diam tenang," ujar Marselinus mengawali kisahnya, saat ditemui wartawan di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura.

Semua bermula pada Senin (13/9), di mana pada pukul 07.00 WIT, para nakes yang tengah bertugas di Puskesmas Kiwirok mendapat informasi dari masyarakat bahwa teroris KKB akan menyerang TNI-Polri.

Saat itu para nakes diminta tetap tenang dan bersiaga untuk langsung memberi perawatan korban luka dari penyerangan itu.

Pada pukul 09.00 WIT, terjadi baku tembak antara TNI-Polri dengan teroris KKB, sementara para nakes tetap bersiaga di puskesmas.

"Jadi, kami nakes tidak berpikir takut karena sudah ada pernyataan KKB untuk membantu mereka kalau ada yang terluka saat terjadi kontak tembak dengan TNI," kisah Marselinus.

Namun, pernyataan teroris KKB yang sebelumnya menjamin keamanan nakes berbanding terbalik dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Sekitar pukul 09.05 WIT, anggota teroris KKB langsung menyerang puskesmas. Kaca-kaca dipecahkan, gedung disiram bensin lalu dibakar.

"Pada pukul 9.10 WIT, mereka semakin brutal. Mereka masuk ke dalam barak dokter dan menyerang petugas, sehingga para nakes memilih keluar dari barak dokter secara kocar-kacir," ungkap Marselinus.

Melihat para nakes melarikan diri dari puskesmas yang terbakar, anggota teroris KKB langsung mengejar mereka.
"(Nakes) Lukas bersama Suster Siti, Dokter Geral, lari ke arah Mado lalu dihadang teroris KKB dan dipukuli dengan balok kemudian digiring ke jurang dan ditendang jatuh ke jurang," kisah Marselinus.

Sementara itu, Marselinus bersama 3 rekan wanitanya yang juga nakes, berlari dari puskesmas menuju rumah warga. Namun teroris KKB yang memegang senjata semakin dekat dengan mereka.

"Akhirnya kami lari ke belakang rumah warga, tetapi terdapat jurang yang cukup terjal dengan kedalaman 500 meter. Saya mengajak ketiga suster untuk melompat ke jurang dan saya lebih dulu melompat, kemudian di susul 3 suster," kata Marselinus.

Marselinus bersama 3 nakes wanita lainnya awalnya sudah merasa aman saat berada di dalam jurang. Namun ternyata para teroris KKB tetap mengejar mereka dengan langsung turun ke dalam jurang.

"Ternyata mereka mengejar kami ke bawah, sehingga pertama ketemu suster berinisial A, kemudian menangkap suster berinisial G, kemudian menangkap suster berinisial K. Saya sendiri tidak didapat mereka karena sembunyi di antara tebing dan akar-akar," ungkapnya.

"Kemudian ketiga suster ini ditelanjangi dengan cara merobek pakaiannya dengan parang. Setelah ditelanjangi kemudian dianiaya secara tidak manusiawi. Paha mereka ditikam, muka ditonjok, dan pelecehan seksual hingga pingsan. Akhirnya ditinggalkan, karena mungkin dikira sudah mati, sehingga didorong lagi ke dalam jurang yang lebih dalam sekitar 300 meter," lanjutnya.

Seorang suster akhirnya tewas akibat penganiayaan yang dilakukan teroris KKB tersebut.

"Demikian juga dokter Geral Sukoi didorong ke jurang dan hingga saat ini belum ditemukan. Kami berada dalam jurang selama 3 hari dan pelan-pelan kemudian naik ke atas dan ditemukan anggota TNI dan satu per satu dari Nakes bisa terselamatkan oleh TNI," kisahnya.

--- Guche Montero

Komentar