Breaking News

BUDAYA Sail Indonesia 2019, Nias Didapuk jadi Kandidat Kuat Tuan Rumah 22 Nov 2018 10:11

Article image
Tradisi lompat batu di Pulau Nias, Sumatera Utara, yang dalam bahasa daerah disebut Hombo Batu atau Fahombo. (Foto:ANTARA)
Kali ini, giliran Nias yang didapuk sebagai kandidat tuan rumah penyelenggara Sail Indonesia 2019.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim menunjuk Nias, Sumatera Utara, sebagai kandidat tuan rumah Sail Indonesia 2019 mendatang.

Sail Indonesia sendiri merupakan ajang tahunan wisata bahari yang telah diselenggarakan sejak 2009 silam. Daerah terakhir yang menjadi tuan rumah penyelenggara Sail Indonesia ini adalah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada September 2018 yaitu Sail Moyo Tambora.

Kali ini, giliran Nias yang didapuk sebagai kandidat tuan rumah penyelenggara Sail Indonesia 2019.

"Penunjukan Nias sebagai kandidat tuan rumah Sail Indonesia ini pun tentu bukan tanpa alasan. Hal ini dinilai dari sejumlah atraksi-atraksi yang disuguhkan oleh masyarakat Nias," kata Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olahraga Bahari, Kemenko Bidang Kemaritiman, Kosmas Harefa dalam sambutannya saat membuka Diskusi Persiapan kegiatan Sail Indonesia 2019 di Jakarta, Selasa (20/11/18).

Salah satu atraksi tersebut berasal dari Kabupaten Nias Selatan pada acara Yaahowu Nias Festival 2018 yang berlangsung 16-20 November 2018 dianggap mampu menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

"Kita sudah melihat bagaimana atraksi budaya di Desa Bawomataluo. Luar biasa atraksi budaya yang ditampilkan oleh masyarakat Bawomataluo," kata Kosmas.

Menurutnya, beragam atraksi dari Nias tersebut harus didorong sebagai daya tarik wisata yang bisa memukau, dan dikemas dengan baik sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menarik perhatian wisatawan mancanegara dan domestik.

Untuk itu, Kosmas mengatakan perlu ada kerja sama dan sinergitas lintas kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal pembangunan infrastruktur dasarnya agar sektor-sektor terkait, terutama pariwisata di Nias bisa meluas.

"Karena kalau kita lihat dari potensinya, Nias Selatan tidak kalah menarik dengan daerah-daerah lain, bahkan banyak yang unik. Bisa kita lihat sendiri bagaimana atraktifnya performance dari kelompok masyarakat adat yang ada di desa Bawomataluo ini," ungkap Kosmas yang telah berkunjung ke desa adat tersebut.

Sementara Bupati Kabupaten Nias Selatan, Hilarius Duha berharap agar Sail Nias bisa lebih besar dari surfing Nias Pro yang sudah terlaksana beberapa kali diadakan di Kepulauan Nias tersebut. Untuk itu, dia membutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pemangku kepentingan.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Semua pemangku kepentingan harus saling bekerja sama, sehingga hasilnya akan menjadi lebih baik. Harus ada pembagian tugas yang direncanakan dengan baik sehingga Sail Nias ini nantinya dapat terlaksana dengan lebih baik bahkan Sail Indonesia nanti jika Nias ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggara," katanya.

--- Guche Montero

Komentar