Breaking News

REGIONAL Sampaikan Pesan Dukacita atas Kepergian Suster Eustochia, Angelo Wake Kako: Selamat Jalan Pejuang Kemanusiaan 08 Nov 2021 18:46

Article image
Angelo Wake Kako (kiri) dan Almh.Suster Eustochia, SSpS dalam salah satu advokasi kemanusiaan bersama TRUK-F. (Foto: Dokpri AWK)
Angelo meyakini bahwa jiwa perjuangan dan keperpihakan Suster Eustochia, akan terus hidup dan menjiwai wadah TRUK-F dan para pejuang kemanusiaan.

MAUMERE, IndonesiaSatu.co-- "Selamat Jalan Suster Eustochia, SSpS. Terima kasih atas dedikasi dan kegigihanmu dalam mengangkat martabat manusia yang tertindas, hina-dina dan terpinggirkan."

"Terima kasih untuk kesempatan bisa belajar bersama Suster dan TRUK-F, dalam advokasi beberapa kasus kemanusiaan di Flores beberapa tahun yang lalu. Selamat Jalan Pejuang Kemanusiaan. Semoga Tuhan menerimamu di keabadian Surga."

Demikian pesan dukacita itu disampaikan Anggota DPD RI, Angelo Wake Kako (AWK) usai mendapat kabar meninggalnya Koordinator Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan-Flores (TRUK-F), Suster Eustochia, SSpS di Rumah Sakit Kewapante, Maumere, Kabupaten Sikka, Senin (8/11/2021) pukul 02.15 dini hari WITA.

Angelo berkesan, Suster Eustochia merupakan salah satu biarawati yang gigih dan berani memperjuangkan hak-hak kaum tertindas (perempuan dan anak-anak, red) yang sering menjadi korban kekerasan (seksual maupun sosial), diskriminasi hingga korban eksploitasi dan perdagangan manusia (human trafficking).

"Suster adalah sosok pejuang kemanusiaan yang komit berjuang, di samping upaya advokasi dan rehabilitasi melalui wadah TRUK-F. Baginya, berjuang untuk dan atas nama kemanusiaan merupakan panggilan hidupnya, karena langsung menyentuh pada persoalan Hak Asasi Manusia. Suster Eustochia adalah "Muder Theresa" dari Nggela," kesan Angelo tentang sosok Suster Eustochia.

Angelo meyakini bahwa jiwa perjuangan dan keperpihakan Suster Eustochia, akan terus hidup dan menjiwai wadah TRUK-F dan para pejuang kemanusiaan.

"Suster Eustochia telah mewarisi nilai hidup yang selalu membekas, yakni pelayanan tanpa pamrih, kasih, kesetiaan, solidaritas, keberanian memperjuangkan kebenaran serta keberpihakan terhadap kaum marginal. Baginya, setiap manusia harus diperlakukan sama sesuai harkat dan martabatnya sebagai citra Allah di muka bumi ini," kesan Angelo sembari menyatakan dukacita mendalam.

Untuk diketahui, Suster Eustochia, SSpS lahir di Nggela, Kabupaten Ende pada 26 Desember 1941. Suster Eustochia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Kewapante, Senin (8/11/2021) pukul 02.15 Wita. Suster Eustochia meninggal pada usia 80 tahun.  

Seturut informasi yang diperoleh media ini dari akun Divisi Perempuan TRUK-F, jenazah akan diarak dari Kewapante menuju kapela Biara SSpS Maumere.

Pada Selasa (9/11/2021) pukul 09.00 Wita, akan dilangsungkan perayaan Ekaristi Requiem di Gereja Santo Thomas Morus Maumere.

Requiem In Pacem, Suster Eustochia.

--- Guche Montero

Komentar