Breaking News

INTERNASIONAL Serangan Udara Aliansi Tewaskan Ribuan Orang, Arab Saudi Akui “Salah Target” 02 Oct 2018 14:55

Article image
Dua pesawat aliansi Saudi dalam operasi militer ke Yaman. (Foto: faz.net)
Arab Saudi harus meminta pertanggungjawaban para pihak yang terkait dalam serangan “salah target” dan memberikan ganti rugi kepada para korban.

JENEWA, IndonesiaSatu.co Di tengah tekanan internasional, pemerintah Arab Saudi mengakui sejumlah kesalahan target dalam serangan udara aliansi yang dipimpinnya dalam operasi militer di Yaman.

Seperti dikutip dari faz.net, Selasa (2/10/2018), rentetan serangan untuk melumpuhkan kelompok Houthi di Yaman yang berlangsung selama tiga tahun telah menewaskan lebih dari 10 ribu warga sipil.

Salah satu pejabat di Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Osaiker Alotaibi, mengatakan, hasil penyelidikan tim aliansi Arab Saudi memperlihatkan “kesalahan target yang tidak disengaja” oleh pasukan aliansi dalam serangan ke berbagai lokasi di Yaman.

Ia mengakui, kesalahan target tersebut menyebabkan kematian ribuan warga yang tak bersalah, terutama wanita dan anak-anak.

Disebutkan pula, pasukan aliansi memiliki daftar berisikan 64.000 target potensial di Yaman yang dilarang untuk diserang, termasuk sekolah, rumah sakit, dan pasar.

Pengakuan itu diungkapkan Alotaibi kepada para panelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, Senin (1/10/2018).  Ia menambahkan, aliansi yang dipimpin Saudi memiliki komitmen mendasar untuk menegakkan hukum kemanusiaan internasional.

Sebelumnya, Komite Hak Anak PBB melakukan pemeriksaan terhadap catatan kepatuhan Arab Saudi terhadap protokol perjanjian tentang anak-anak dalam konflik bersenjata.

Aliansi Saudi telah diingatkan berulang kali terkait korban sipil, khususnya wanita dan anak-anak, dalam konflik di Yaman dan pelanggaran yang terjadi dalam serangan udara pasukan aliansi.

Tim panelis PBB merekomendasikan Arab Saudi untuk meminta pertanggungjawaban  para pihak yang terkait dalam serangan “salah target” dan memberikan ganti rugi kepada para korban.

--- Rikard Mosa Dhae