Breaking News

KESEHATAN Setiap Hari Puluhan Ribu Orang Meninggal Akibat Kanker dan Jantung, Mengapa Covid-19 Lebih Menyita Perhatian Dunia? 16 Mar 2020 19:48

Article image
Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Foto: Kompas.com)
Menurut Organisasi WHO untuk Penelitian Kanker, ada 9,6 juta kematian akibat kanker pada tahun 2018 atau sekitar 26.000 kematian per hari di seluruh dunia.

VIRUS corona (Covid-19) telah membuat panik seluruh isi bumi. Energi dan perhatian warga dunia tercurah sepenuhnya pada upaya menanggulangi wabah Covid-19. CNN mencatat, hingga 16 Maret 2020, total jumlah kematian akibat Covid-19 sebanyak 6.500 jiwa di seluruh dunia.

Bila dihitung sejak virus ini pertama kali terdeteksi pada 31 Desember 2019, maka sampai hari ini, rata-rata jumlah kematian sebanyak 87 orang setiap hari.

Sejak pertama kali merebak, tidak ada hari tanpa kematian akibat virus tersebut.  Sejauh ini, jumlah pasien meninggal terbanyak dalam sehari terjadi pada 10 Februari 2020 yakni 108 orang.

Tapi kita seakan tidak menghiraukan kenyataan bahwa ada penyakit dan hal lain yang telah merenggut jauh lebih banyak korban daripada Covid-19.

Fullact.org edisi 6 Maret 2020 mencatat, ketika angka kematian akibat Covid-19 mencapai angka tertinggi, pada hari yang sama ada 26.283 orang meninggal akibat kanker; 24.641 meninggal karena penyakit jantung; 4.300 orang meninggal karena diabetes; dan 28 kali dari jumlah kematian Covid-19 akibat bunuh diri.

Selain itu, ada 2.740 orang meninggal setiap hari karena nyamuk, sebanyak 1.300 orang tewas dibunuh sesama manusia, dan 137 orang terbunuh akibat gigitan ular setiap hari.

Menurut WHO, ada beberapa hari dengan jumlah kematian yang tercatat lebih tinggi akibat Covid-19, yakni dari 23-24 Februari 2020 sebanyak 156 kematian secara global (150 di antaranya di China).

Angka-angka di atas memperlihatkan bahwa ada kematian yang disebabkan hal-hal lain dengan angka yang sangat lebih fantastis daripada Covid-19.

Pertanyaannya, mengapa Covid-19 begitu menyita perhatian dunia? Jawabannya adalah karena virus tersebut dapat menyebar dan membunuh orang dengan sangat berbeda dengan hal-hal lain yang disebutkan.

Salah satu alasan mengapa wabah virus menarik perhatian dari otoritas medis adalah karena Covid-19 dan semacamnya mungkin memiliki potensi untuk membunuh lebih banyak jika dibiarkan menyebar tanpa terkendali.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Penelitian Kanker, ada 9,6 juta kematian akibat kanker pada tahun 2018. Itu berarti sekitar 26.000 kematian per hari di seluruh dunia.

Sebanyak 17,9 juta orang meninggal karena semua penyakit kardiovaskular pada tahun 2016 menurut WHO - atau 49.000 sehari. Penyakit jantung iskemik atau penyakit jantung koroner secara spesifik adalah penyebab 9,4 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2016, atau 25.840 setiap hari.

Pada tahun 2016 WHO memperkirakan bahwa 1,6 juta orang per tahun meninggal karena faktor yang berhubungan langsung dengan diabetes atau sekitar 4.400 per hari.

WHO memperkirakan ada 800.000 orang yang meninggal karena bunuh diri pada tahun 2018, setara dengan sekitar 2.000 per hari.

WHO memperkirakan bahwa penyakit yang ditularkan melalui vektor (disebarkan oleh hewan) mengakibatkan 700.000 kematian per tahun, di mana setidaknya 440.000 disebabkan oleh nyamuk saja melalui penularan malaria dan demam berdarah (sekitar 1.205 per hari).

The United Nations Office for Drugs and Crime (Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB) memperkirakan, pada tahun 2017 terdapat 464.000 meninggal secara global karena pembunuhan, yaitu sekitar 1.270 per hari. Jumlah ini akan lebih tinggi jika kematian akibat perang atau terorisme dimasukkan.

WHO memperkirakan 137.800 orang meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, atau sekitar 378 sehari.

--- Simon Leya

Komentar