Breaking News

REGIONAL Soal Target Pembangunan Infrastruktur Jalan, Dinas PUPR NTT Siapkan Perencanaan 04 Dec 2018 18:37

Article image
Wagub NTT, Josef Nae Soi didampingi Kadis PUPR NTT, Andre W Koreh ?menyerahkan piagam penghargaan Kepada ASN Dinas PUPR NTT yang purna bakti. (Foto: kupang.tribunnews.com)
Menurut Andre, kemajuan sebuah daerah ditentukan dari kemajuan infrastruktur dan pembangunan infrastruktur menjadi soko guru pembangunan sektor-sektor lain.


KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku telah menyiapkan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan di NTT untuk merealisasikan target yang ditetapkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi selama tiga tahun.

Kepala Dinas PUPR NTT, Andre W Koreh mengatakan bahwa perencanaan yang dimaksudkan yakni persiapan teknis, platform anggaran dan persiapan lainnya yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur jalan. Target penyelesaiannya yakni tiga tahun untuk membenahi seluruh infrastruktur jalan di NTT.

"Dari sisi persiapan, kami di dinas PUPR sudah menyiapkan perencanaan pembangunan termasuk biaya anggaran pembangunan. Anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai ?Rp 3,7 Triliun . Artinya, kalau tiga tahun, maka setiap tahun kita butuh anggaran sekitar Rp 1,3 Triliun dan hanya khusus untuk jalan,” kata Andre usai apel Hari Bakti ke-73 PU ?bertempat di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (3/12/18) seperti dilansir kupang.tribunnews.com.

Ia menjelaskan bahwa terkait pembiayaan, tentu sumber anggaran melalui APBN, APBD, pinjaman daerah, pinjaman Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Pembangunan Infrastruktur Non Anggaran Pemerintah (PINA) .

"Tentu ini menjadi skema-skema yang akan ditempuh oleh pemerintah dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan di NTT selama tiga tahun. Tentu pembangunan infrasturktur jalan dapat membuka konektifitas," katanya.

Meski demikian, Andre mengatakan bahwa ada juga infrastruktur sumber daya air yang mendapat perhatian pemerintah, termasuk penguatan ketahanan pangan, serta perumahan layak huni.

"Kita tahu bahwa kemiskinan itu memiliki 14 indikator, dan 6-8 indikator itu ada pada perumahan. Perumahan bisa menyelesaikan 60 persen persoalan dari kemiskinan. Angka backlock di NTT ?yakni 640.000 rumah yang tidak layak huni selain persoalan air minum. Ini juga yang akan menjadi perhatian pemerintah melalui Dinas PUPR untuk menyelesaikannya,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Andre mengharapkan agar seluruh aparat PUPR di seluruh NTT tetap bekerja dengan semangat patriotisme dan heriosme yang dicontohkan para Sapta Taruna, yaitu semangat rela berkorban dan sungguh-sungguh mengabdi bagi bangsa dan negara.

"Kita tahu ada tujuh taruna yang rela berkorban dalam mempertahankan Gedung Sate di Bandung. Dalam suasana perang kemerdekaan, waktu itu, hanya itu yang mereka bisa berikan, yaitu nyawa mereka," bandingnya.

Menurutnya, kemajuan sebuah daerah ditentukan dari kemajuan infrastruktur dan pembangunan infrastruktur menjadi soko guru pembangunan sektor-sektor lain.

“Dengan semangat NTT bangkit menuju sejahtera, tidak cukup hanya bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat, tetapi harus bekerja lebih keras, bergerak lebih cepat dan bertindak lebih tepat. Maka diharapkan agar seluruh insan PU menjadi Garda terdepan,” ajaknya.

--- Guche Montero

Komentar