Breaking News

MUSIK Surya Paloh: Eunike dan Canho Beri Pesan Untuk Tidak Mudah Menyerah 30 Aug 2016 09:47

Article image
Surya Paloh dan Valens Daki-Soo berfoto bersama Canho Pasirua dan kedua orang tuanya. (Foto: Ryan Djogo)
Prestasi yang telah ditorehkan Eunike dan Canho, memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa ada banyak potensi sumber daya manusia serupa mereka di Indonesia.

RUANG Motion Blue, Hotel Fairmont, Jakarta senyap sesaat. Mata seluruh hadirin tertuju ke sisi kanan panggung. Pianis cilik asal Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Canho Pasirua sudah duduk di depan piano dan siap mempertontonkan kemahirannya memainkan komposisi-komposisi klasik. Canho memainkan dua komposisi klasik masing-masing berjudul Turkish March dan Fantasie Impromptu.

Canho kembali mempertontonkan kelasnya sebagai peraih lima medali emas dalam Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan atau “World Championship Perfoming Arts 2016” (WCOPA) 2016 di Long Beach-California USA pada 7-19 Juli 2016 lalu. Apresiasi dan sambutan terhadap penampilan Canho luar biasa. Hadirin memberikan apresiasi dengan tepukan tangan meriah.

Usai tampil yang dilanjutkan dengan tanya jawab singkat dengan pembawa acara, tibalah giliran Eunike Setiadarma, Juara Junior Instrumentalist World Champion 2016 untuk tampil ke panggung. Penampilan gadis berusia 15 tahun ini pun tidak kalah menggetarkan. Tidak seperti Cahno yang memainkan komposisi klasik, Eunike tampil menyanyikan sebuah lagu perjuangan dan setelah itu mempertontonkan kepiawaiannya bermain piano untuk mengiringi lagu ciptaannya sendiri.

Penampilan dua musisi cilik berbakat ini adalah bagian dari acara pemberian penghargaan Partai Nasdem kepada dua pianis cilik kebanggaan Indonesia yang berlangsung pada Senin (29/8) malam. Penyerahan penghargaan langsung dilakukan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, tokoh NTT di Jakarta yang juga Staf Khusus Presiden Komjen Pol (Purn) Gories Mere, orang tua asuh Canho di Jakarta sekaligus pemilik PT Veritas Dharma Satya (VDS) Valens Daki-Soo, sejumlah anggota partai dan para undangan khusus lainnya.

Datang dari Ende Flores untuk menghadiri acara tersebut kedua orang tua pianis cilik, Kris Jambru dan Linda N Jambru.

Surya Paloh dalam sambutannya mengatakan, acara malam penghargaan ini mengingatkan partai politik untuk bersentuhan dengan seni dan budaya. 

"Saya ingin mengingatkan, kepada instusi partai politik yang saya pimpin, politik itu tidak semuanya bersentuhan kepada masalah-masalah politik tetapi harus bersentuhan dengan kehidupan, seni dan budaya," ujar Surya Paloh.

Surya menambahkan, Partai NasDem merasa tergerak untuk memberi penghargaan kepada dua pianis cilik ini tidak semata karena telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia, tetapi terutama keuletana dan kesungguhan mereka dalam berjuang yang tak mengenal lelah.

"Eunike dan Canho juga tadi mengatakan, ingin mengharumkan nama bangsa dan Canho memberikan pesan kepada generasinya untuk tidak mudah menyerah," ujar Surya Paloh

Prestasi yang telah ditorehkan Eunike dan Canho, kata Surya, memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Karena, ada banyak potensi sumber daya manusia serupa mereka di Indonesia.
"Saya berharap pada malam penghargaan yang kita berikan atau yang diberikan oleh Partai NasDem akan bisa lebih mendorong kepada generasi-generasi muda bahwa indonesia akan lebih baik ke depannya," tutupnya.

Suara “Kritis”

Usai tampil pada acara tersebut, ada suara 'kritis' yang meminta pianis cilik berbakat ini tidak "dipolitisasi". Menurut Valens Daki-Soo, kekuatiran atau kecurigaan itu berlebihan.

"Saya berpendapat, Canho adalah kebanggaan bangsa dan siapapun dari komponen manapun dari bangsa ini boleh memberikan dia apresiasi. Lagipula, parpol bukanlah 'anak haram' negeri ini. Kritislah terhadap parpol dan para politisi, tapi tak perlu alergis apalagi membenci parpol/politisi," tegas Valens, yang juga politisi PDI Perjuangan.

Jadi, lanjutnya, itu tergantung niat baik dan "concern" dari setiap anak bangsa untuk memberikan apresiasi dan berbagi komitmen demi kemajuan sesama anak bangsa.

"Kalau misalnya partai lain, atau institusi manapun sebagai elemen-elemen sah dari negeri ini ingin beri apresiasi, tentu saja itu diterima, sejauh ruang gerak dan masa depan Canho tidak dibatasi dengan kepentingan sempit mereka. Misalnya, dia boleh tampil dalam acara penghargaan semacam ini, tetapi tentu tidak boleh di ajang kampanye Pemilu. Jadi, kami tahu kapan bisa menerima dan bilamana harus menolak dengan tegas," tandas Valens.

Selain penghargaan, Partai NasDem juga memberikan hadiah kepada pianis cilik ini masing-masing berupa biaya pendidikan sebesar Rp 250 juta.

--- Simon Leya

Komentar