Breaking News

POLITIK Tanggapi Kebohongan Sarumpaet, Nusron Wahid: Allah Tidak Tidur 04 Oct 2018 08:21

Article image
Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid. (Foto: Ist)
Kubu Prabowo menyebar informasi tersebut tanpa menggunakan data yang akurat dan kredibel.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid menilai blunder Capres Prabowo dan tim kampanyenya karena terlalu berburuk sangka terhadap Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah.

"Pasti awalnya suudzon atau buruk sangka. Pengeroyokan ini dilakukan pendukung Jokowi, terus polisi melindungi dan tidak berani menangkap. Paling-paling mau dibangun begitu. Sudah hapal kelakuannya. Tapi sekarang kecele. Semua ini terjadi akibat dalam benak timnya Prabowo Sandi dan pendukung selama ini, selalu memojokkan Jokowi," ujar Nusron dalam keterangan tertulis kepada IndonesiaSatu.co, Jakarta, Kamis (4/10/2018). 

Menurut Nusron, selama ini Jokowi kerap diserang isu hoax atas keberhasilan pencapaian program yang telah dilakukan. Kubu Prabowo menyebar informasi tersebut tanpa menggunakan data yang akurat dan kredibel. 

Sebab itu, lanjut Nusron, adanya kasus Ratna Sarumpaet menunjukkan yang sebenarnya siapa pihak yang melakukan dan menyebar kebohongan. 

"Gusti Allah mboten sare (Allah tidak tidur). Takdir kemudian bicara. Siapa yg selama ini kredibel informasinya dan omongannya bisa dipercaya, tidak memfitnah dan membuat hoax. Kali ini. Bangsa Indonesia sudah mulai paham dan terbuka mata hatinya. Mana pemimpin yang bekerja dengan tulus tanpa kebohongan, dengan pemimpin yang hanya sibuk mencari kejelekan dan ingin menyalahkan orang lain, meski dengan cara harus dengan drama kebohongan," katanya. 

Sebagaimana diketahui, aktivis Ratna Sarumpaet yang juga juru kampanye nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku berbohong atas kabar penganiayaan yang beredar. Menurutnya, lebam di wajahnya bukan karena dikeroyok, tapi murni akibat menjalani operasi plastik.

Sebelum Sarumpaet mengaku berbohong, calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan tanggapan mengenai dugaan kasus kekerasan aktivis Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang tak dikenal, di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (21/9/2018). Tanggapan Prabowo diberikan setelah sebelumnya bertemu secara khusus dengan Ratna di suatu tempat yang dirahasiakan. 

Prabowo menyebut kasus Ratna Sarumpaet sebagai ironi di Hari Anti Kekerasan Internasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2018. Prabowo menyampaikan hal tersebut saat ditemui di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Prabowo mengaku kaget dan kecewa atas kejadian yang menimpa Ratna Sarumpaet. Capres nomor urut dua itu juga menyebut tindakan penganiayaan itu adalah sebuah aksi pengecut karena mengeroyok wanita berusia 70 tahun.

"Perempuan berusia 70 tahun yang berjuang untuk orang miskin, yang berjuang untuk keadilan, demokrasi, dan sikap, ini adalah sebuah ancaman yang sangat serius terhadap demokrasi," kata Prabowo.

--- Redem Kono

Komentar