Breaking News

POLITIK Tanggapi Pilkada NTT, Presiden: Jangan Rakyat Dibawa ke Isu SARA 10 Jan 2018 06:00

Article image
Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Ist)
Presiden Jokowi juga menitipkan, agar menggunakan masa kampanye dengan adu gagasan, adu ide, adu rencana-rencana untuk daerahnya, adu program, sehingga masyarakat menjadi mengerti.

ROTE, IndonesiaSatu.co -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan, jangan sampai persatuan, kesatuan, persaudaraan di antara sesama warga bangsa menjadi tidak erat gara-gara perbedaan yang ada, karena kita adalah saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

“Oleh sebab itu, dalam setiap pesta demokrasi, pilihan bupati, wali kota, gubernur, dan juga nantinya pilihan presiden, jangan sampai gara-gara pilihan kita berbeda, kita menjadi tidak rukun. Gara-gara pilihan politik yang berbeda kita dengan tetangga tidak saling berbicara. Tidak boleh seperti itu,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat, di Halaman Kantor Bupati Rote Ndao, Ba’a, Rote, NTT, Selasa (9/1/2017) pagi.

Menurut Kepala Negara, karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang santun. Karena itu, ia menitipkan karena di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga akan ada pilihan gubernur tahun ini, ada 10 pilihan bupati dan wali kota, jangan sampai rakyat dibawa-bawa dalam pesta demokrasi ke dalam isu-isu SARA, yang saling fitnah, saling mencela, saling mencemooh.

“Kita lupa bahwa kita ini adalah saudara. Pilihlah pemimpin yang paling baik, coblos, setelah itu rukun kembali. Jangan sampai di antara kita ada yang tidak rukun gara-gara pilihan politik yang berbeda,” tutur Kepala Negara.

Kepada partai politik para kandidat yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Presiden Jokowi juga menitipkan, agar menggunakan masa kampanye dengan adu gagasan, adu ide, adu rencana-rencana untuk daerahnya, adu program, sehingga masyarakat menjadi mengerti.

“Silakan masyarakat memilih. Jangan sampai, sekali lagi, rakyat dibawa-bawa ke dalam isu-isus SARA, isu-isu yang memecah belah kita bangsa Indonesia,” pungkasnya. 

--- Redem Kono

Komentar