Breaking News

REGIONAL Tanpa Dokumen Resmi, BNP2TKI Gagalkan Empat PMI Asal Ende Tujuan Turki 28 Sep 2019 23:46

Article image
Para pekerja migran tujuan Turki saat berada di Kantor Dinas Nakertrans Ende untuk diambil keterangan (Foto: Ist)
Keempatnya dipulangkan ke Ende karena tidak memiliki dokumen resmi (non-prosedural).

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berhasil membatalkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hendak bekerja di Negara Turki.

Keempatnya masing-masing berinisial MFB (20) dan AB (20) warga Desa Mausambi Kecamatan Maurole, SR (20) dan TYK (18) warga Kelurahan Paupanda, Kecamatan Ende Selatan.

Keempatnya dipulangkan ke Ende karena tidak memiliki dokumen resmi.

“Tujuan mereka ke Negara Turki, namun tidak memiliki dokumen lengkap. BNP2TKI lalu memulangkan mereka ke Ende,” ungkap Kepala Bidang BP2TK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende Yosefa A.P. Dewi seperti dilansir VoxNtt.com, Kamis (26/09/19).

Dewi menyebut keempat pekerja tersebut benar-benar tidak memiliki dokumen resmi sebagaimana lazimnya PMI. Mereka hanya mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP) masing-masing.

Diterangkan, keempat pekerja tersebut terbang ke Jakarta pada tanggal 14 dan 17 Juli 2019 lalu. Mereka berencana bekerja di Negara Turki setelah dihubungi keluarga yang saat ini bekerja di Syuriah.

Di Jakarta, jelas Dewi, para pekerja tersebut diterima oleh seseorang yang bernama Nur. Ia bertugas untuk memfasilitasi keempat PMI tersebut menuju ke Turki.

“Mereka ditawarkan untuk bekerja dan mereka mau. Kalau begitu bagaimana caranya, mereka lalu menghubungi yang namanya Agnes, orang Bheramari yang lagi ada di Syuriah,” kata Dewi.

Keempat pekerja tersebut akhirnya diketahui tanpa dokumen oleh BNP2TKI selama berada di Jakarta. Mereka kemudian dikirim pulang ke Ende.

Dewi menjelaskan, keempatnya diambil keterangan di Polres Ende sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing.

“Tidak direkrut oleh perusahaan. Mereka berjalan sendiri hanya diketahui non-prosedural. Kemarin waktu penerimaan didampingi oleh Pokja Ende dari Polres, Dinsos, Truk-F dan Yayasan Peduli Kasih,” terang Dewi.

--- Guche Montero

Komentar