Breaking News

POLITIK Terkait Kisruh Pilgub NTT, PDI Perjuangan: Hormati Perbedaan dan Bersikaplah Ksatria 20 Dec 2017 06:52

Article image
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)
Hasto mempersilahkan anggota PDI Perjuangan untuk mundur dari partai pemenang pemilu 2014 tersebut. Menurutnya,bergabung atau mundurnya seseorang dari Partai dijamin konstitusi Partai.

JAKARTA, IndonesiaSatu.coSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi perihal mundurnya anggota PDI Perjuangan NTT setelah penetapan Marianus Sae-Emilia Nomleni sebagai pasangan yang diusung dalam konsestasi pilkada NTT 2018. Hasto meminta anggota PDI Perjuangan yang mundur untuk menghormati perbedaan pendapat dan bersikap ksatria dalam menerima keputusan DPP PDI Perjuangan tersebut.

Hasto mempersilahkan anggota PDI Perjuangan untuk mundur dari partai pemenang pemilu 2014 tersebut. Menurutnya,bergabung atau mundurnya seseorang dari Partai dijamin konstitusi Partai.

 “Ketika seseorang menjadi anggota Partai, diawali dengan mengajukan surat permohonan sebagai anggota dan ketika yang bersangkutan mundur hanya gara-gara urusan pencalonan, maka sikap tersebut dapat diterima. Hal itu lebih kssatria dibandingkan harus dipecat karena pelanggaran disiplin Partai,” ujar Hasto dalam keterangan pers kepada IndonesiaSatu.co, Rabu (20/12/2017).

Menurut Hasto, penetapan paslon Marianus Sae-Emilia Nomleni telah melewati tahapan-tahapan yang ditentukan PDI Perjuangan.

“Penetapan paslon NTT telah melalui mekanisme kelembagaan baik melalui survey, pemetaan internal, maupun pertimbangan strategis kepartaian,”ungkapnya.

Adapun tanggapan Hasto terkait pengunduran diri Bupati TTU Raymundus Fernandes dari Ketua DPC PDI Perjuangan TTU dan Dolvi Kolo, anggota DPRD Provinsi NTT dari fraksi PDI Perjuangan. Alasan pengunduran tersebut karena kekecewaan terhadap penetapan Marianus Sae-Emilia Nomleni  sebagai pilihan PDI Perjuangan.

--- Redem Kono

Komentar