Breaking News

FOKUS CSR Tiga Mahasiswa STFK Ledalero Menangi "Beasiswa Valens Daki-Soo 2020" 09 Feb 2020 00:00

Article image
Kapela Agung Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. (Foto: Floresa.co)
Kami berharap banyak pihak yang lebih mampu daripada kami ikut membantu (sekiranya mereka belum membantu) para mahasiswa 'awam' di STFK Ledalero, juga di berbagai kampus lainnya di Flores, NTT.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- "Tidak saya sangka sebelumnya, dosen dan cendekiawan muda STFK Ledalero Pak Emilianus Yakob Sese Tolo memuat di FB tentang pemberian beasiswa dari kami," demikian komentar yang dilontarkan pendiri dan owner PT Veritas Dharma Satya (VDS) Group.

Dalam akun FB-nya, Emil memosting informasi beasiswa yang disebutnya "Beasiswa Valens Daki-Soo" untuk tiga mahasiswi/a 'awam' (bukan frater dan bukan suster/biarawati) STFK Ledalero dari keluarga yang punya kesulitan ekonomi.

Emil juga melampirkan Pengumuman Pemenang Beasiswa Valens Daki-Soo 2020 dalam sebuah surat resmi berkop Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Dalam surat yang diposting di web resmi STFK Ledalero (www.stfkledalero.ac.id) itu, tertera tiga nama mahasiswa penerima Beasiswa Valens Daki-Soo, yakni:

1. Alicia Yoangela

2. Bonefasious Yohanes

3. Kristina Nona Mitang

Sebenarnya agak jauh sebelum ini, VDS Group sudah membantu beberapa mahasiswa/i baik S1 maupun yang sudah S2 di kampus yang berakreditasi A di Jakarta.

VDS Group juga membantu pengembangan talenta seorang seniman cilik (sekarang sudah remaja), sang pianis Canho Pasirua (asal Ende, sekarang bermukim di Jakarta) yang pernah menyabet 5 medali emas untuk beberapa kategori dalam Lomba Piano Klasik Dunia di Long Beach, California, AS.

Selain beasiswa, PT Veritas Dharma Satya/VDS Group yang baru berusia 7 jelang 8 tahun juga membantu sejauh kemampuannya beberapa pihak yang membutuhkan perhatian, termasuk pembangunan gereja, renovasi masjid (di Kompleks Makam Pangeran Jayakarta, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur), taman bacaan sebuah susteran (dan sekarang sedang membantu taman bacaan di sebuah sekolah swasta Katolik di Nagekeo), serta beberapa kegiatan sosial-budaya dan kemanusiaan.

"Sebenarnya kami merasa tidak pantas untuk mengungkapkan ini karena kami merasa dan menilai apa yang kami berikan belumlah apa-apa. Namun, dengan rasa syukur kami menulis ini sebagai ekspresi sukacita karena Tuhan memberikan berkat berlimpah, lalu dalam kelimpahan cinta dan kasih setia-Nya kami dapat berbagi dengan sesama yang kami kasihi," ungkap Valens. 

Valens berharap banyak pihak yang lebih mampu untuk ikut membantu (sekiranya mereka belum membantu) para mahasiswa 'awam' di STFK Ledalero, juga di berbagai kampus lainnya di Flores, NTT. karena banyak tunas muda kita yang mampu secara intelektual namun punya kesulitan ekonomi.

"Kita menghidupi diri dengan apa yang kita dapatkan. Namun, kita ikut menganyam kehidupan sesama dengan apa yang kita berikan," pungkas Valens.

 

---Simon Leya

Komentar