Breaking News

INTERNASIONAL Tuding jadi Sarang Spionase, AS Tutup Kantor Konsulat China di Houston 26 Jul 2020 08:02

Article image
Bendera Amerika Serikat. (Foto: Ist)
"Ini adalah provokasi politik oleh AS terhadap China, pelanggaran besar hukum internasional dan aturan dasar hubungan internasional," kata Wenbin.

TEXAS, IndonesiaSatu.co-- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo menyebut alasan mereka mendesak China menutup kantor konsulat di Houston, Texas.

Mereka mencurigai ada aktivitas pencurian kekayaan intelektual Amerika.

Sebagaimana dilansir VOA, Kamis (23/7/2020), Pompeo mengatakan kegiatan konsulat China di Houston mempunyai dampak besar bagi Amerika.

"Bukan hanya kekayaan intelektual Amerika yang dicuri, tetapi juga kekayaan intelektual Eropa yang harus dibayar dengan hilangnya ribuan pekerjaan bagi para pekerja keras di seluruh Eropa dan Amerika, yang dicuri oleh Partai Komunis China," kata Pompeo.

Bahkan anggota Dewan Perwakilan AS fraksi Partai Republik, Marco ‘Mark’ Antonio Rubio, menulis dalam Twitternya bahwa konsulat di Houston digunakan China sebagai kedok untuk menjalankan kegiatan spionase.

"Konsulat China di Houston bukan kantor diplomatik. Itu adalah pusat operasi jaringan mata-mata Partai Komunis China di AS," tulis Rubio dalam cuitan melalui Twitter.

Namun, baik Pompeo maupun Rubio tidak menyebut hal apapun yang dapat jadi bukti konkrit tuduhan itu.

Kantor Konsulat China di Houston merupakan perwakilan diplomatik pertama selain kedutaan besar yang didirikan di AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, memberi pernyataan keras terkait sikap pemerintah AS dan menyebut sebagai bentuk peningkatan perseteruan terhadap China.

Wang juga menganggap pemerintah AS bersikap melecehkan diplomat China dan staf konsuler. Terlebih perintah penutupan kantor konsulat China di Houston pada Selasa (27/7/2020) dilakukan secara tiba-tiba.

Bagi Beijing, perintah penutupan salah satu kantor diplomatik itu merupakan provokasi politik yang diluncurkan AS secara sepihak dan secara serius melanggar hukum internasional hingga perjanjian kekonsuleran antara Beijing-Washington.

"Ini adalah provokasi politik oleh AS terhadap China, pelanggaran besar hukum internasional dan aturan dasar hubungan internasional, pelanggaran perjanjian konsuler AS China, serta upaya untuk merusak hubungan AS-China,” kata Wenbin sebagaimana dikutip Global Times.

"China mendesak AS untuk segera menarik keputusannya yang salah, atau China pasti akan merespons hal ini dengan tegas dan tepat," kata Wang, dalam jumpa pers di Beijing pada Rabu (22/7/2020).

Media lokal di Houston melaporkan konsulat China membakar sejumlah dokumen di halaman gedung diplomatik tersebut, setelah sebelumnya memanggil sejumlah petugas pemadam kebakaran dan polisi pada Selasa malam.

Kepolisian Houston mengatakan melihat kepulan asap dari halaman gedung. Namun, petugas kepolisian 'tidak diberi akses masuk ke gedung konsulat'.

Hingga kini, tidak ada komentar apapun dari Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS terkait kabar perintah penutupan kantor konsulat China ini.

Hubungan kedua negara semakin memanas seiring dengan selisih paham terkait penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) dan isu internasional lainnya.

--- Guche Montero

Komentar