Breaking News

INTERNASIONAL Tuntut Pendeta Brunson Dibebaskan, Trump Ancam Perberat Sanksi Terhadap Turki 15 Aug 2018 13:36

Article image
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)
Sanksi Washington telah menyebabkan ambruknya nilai mata uang Turki (Lira) dan menimbulkan bencana ekonomi di negara tersebut.

WASHINGTON DC, IndonesiaSatu.co -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump  mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih berat terhadap Turki jika Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak segera membebaskan Pendeta Andrew Brunson.

Dikutip dari Huffingtonpost.de, Rabu (15/8/2018), kendati AS telah menjatuhkan sanksi, rezim Erdogan tetap menolak membebaskan Brunson. Pendeta Evangelis AS itu telah ditahan selama dua tahun atas tuduhan membantu upaya kudeta terhadap Erdogan pada 2016.

"Presiden sangat kecewa (terhadap otoritas Turki) karena Pendeta Brunson belum dibebaskan  dan juga kenyataan bahwa warga AS lainnya dan staf diplomatik belum dibebaskan," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders seperti dikutip dari Huffingtonpost.de, Rabu (15/8/2018).

Sejauh ini AS telah menjatuhkan sanksi terhadap dua pejabat tinggi Turki dan meningkatkan tarif untuk ekspor logam Turki ke AS setelah Ankara menolak untuk membebaskan Brunson.

Sanksi Washington itu menyebabkan ambruknya nilai mata uang lira Turki dan menimbulkan bencana ekonomi di negara tersebut.

Presiden Erdogan merespon sikap Washington dengan menyerukan boikot terhadap berbagai produk elektronik AS, termasuk iPhone. Ia menuding AS tengah melakukan perang ekonomi dan menyerukan warganya untuk segera menukarkan dolar mereka untuk memperkuat mata uang nasional.

Ancaman AS akan memperberat sanksi terhadap Turki mengemuka setelah pertemuan antara Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton dan Duta Besar Turki untuk AS Serdar Kilic  gagal mencapai kesepakatan.

“Presiden Trump sepenuhnya berkomitmen untuk memulangkan Pendeta Brunson. Jika kami tidak melihat tanda-tanda positif dari Ankara dalam beberapa hari atau pekan berikutnya, jelas akan ada tindakan lebih lanjut, ” demikian pernyataan seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan identitasnya.

Washington juga akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan denda pada bank Turki Halkbank karena diduga membantu Iran menghindari sanksi AS.

--- Rikard Mosa Dhae