Breaking News

PENDIDIKAN UGM Kukuhkan 1.834 Lulusan Pascasarjana 26 Oct 2018 12:49

Article image
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Panut Mulyono mewisuda 1.834 orang program pascasarjana. (Foto: Dok. UGM)
“Di tengah perubahan yang begitu cepat ini, saudara hendaknya memiliki semangat untuk terus berubah, berkreasi dan berinovasi agar relevan dengan kondisi yang kita hadapi saat ini,” harap Rektor.

YOGYAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukuhkan 1.834 mahasiswa program pascasarjana yang terdiri dari 1.630 lulusan master, 19 orang spesialis dan 118 doktor pada Rabu (24/10/18).

Adapun masa studi rata-rata untuk lulusan program magister adalah 2 tahun 3 bulan, program spesialis 4 tahun 2 bulan dan program doktor 4 tahun 10 bulan.

Lulusan berprestasi Masa studi tersingkat program magister diraih oleh Ekrar Winata dari Prodi Magister Fisika, FMIPA yang menyelesaikan studi dalam waktu 1 tahun 15 hari. Sementara program doktor diraih Hardiansyah dari Prodi S3 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Triwiyanto dari Prodi S3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik yang lulus dalam waktu 3 tahun 2 hari.

Sementara lulusan termuda program magister diraih Rizki Zarli Humairah dari Prodi Magister Perencanaan Wilayah Kota, Fakultas Teknik, yang meraih gelar master pada usia 22 tahun 16 hari. Untuk program spesialis diraih Adi Kristanto Tandadjaja dari Prodi Prostodonsia, FKG, yang berhasil menyelesaikan studi pada usia 27 tahun 15 hari. Sedangkan program Doktor diraih Rizal Maarif Rukmana dari Prodi S3 Biologi, Fakultas Biologi, yang berhasil meraih gelar Doktor pada usia 30 tahun 6 bulan 1 hari.

Lulusan terbaik untuk program Magister diraih oleh 11 orang yang memiliki Indeks Prestasi Kumulutif (IPK) tertinggi sama yakni 4,00. Adapun yang memiliki waktu studi paling singkat diraih Nur Aini Febriana dari Prodi Magister Keperawatan, FKKMK. Selanjutnya, IPK tertinggi untuk program spesialis diraih oleh Nazilatul Rizkiyah dari Prodi Ortodonsia, FKG, yang lulus dengan IPK 4,00. Sedangkan peraih IPK tertinggi untuk program Doktor diraih sebanyak 25 orang yang memiliki IPK sama yakni 4,00, namun yang memiliki waktu tersingkat menyelesaikan studi adalah Triwiyanto dari Prodi S3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik.

Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono mengingatkan agar para wisudawan jangan lekas berpuas diri dengan pencapaian prestasi gelar akademik ini karena masih banyak tantangan yang harus dihadapi di masa-masa mendatang.

Menurutnya, di era disrupsi sekarang ini semua jenis pekerjaan dan peran SDM senantiasa berubah sehingga diperlukan kepekaan terhadap perubahan dan peluang yang ada tersebut.

“Di tengah perubahan yang begitu cepat ini, saudara hendaknya memiliki semangat untuk terus berubah, berkreasi dan berinovasi agar relevan dengan kondisi yang kita hadapi saat ini,” katanya seperti dikutip dari laman resmi UGM.

Ia menambahkan agar lulusan UGM membawa panggilan dan harapan besar untuk keluar sebagai pemenang di era disrupsi dan menjadi motor perubahan guna mewujudkan pembangunan nasional dan memberikan manfaat bagi segenap rakyat.

“Saya berharap kehadiran saudara di tengah masyarakat dapat sungguh-sungguh memberi arti dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara Nur Aini Febriana dari Prodi Magister Keperawatan, FKKMK, dalam pidato sambutan sebagai wakil wisudawan mengaku beruntung bisa mengenyam kuliah di kampus UGM. Menurutnya, prestasi akademik bukan semata soal gelar melainkan tanggungjawab.

“Mengenyam kuliah di UGM bagi kami sangatlah beruntung, sebab kami diajarkan untuk selalu mengedepankan sikap integritas, memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta mendapat ilmu yang bermanfaat. Kami bangga menjadi bagian dari kampus yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa prosesi wisuda bukanlah akhir dari perjuangan dalam menggapai cita-cita, namun sebagai awal untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

“Bukan gelar semata yang kita raih tapi ada tanggung jawab yang lebih besar. Di tengah perkembangan dunia yang begitu pesat sekarang ini, ada peluang sekaligus tantangan yang harus di lewati para wisudawan nantinya. Akan banyak muncul masalah dan tantangan yang semakin kompleks karena itu diperlukan proses pengembangan diri melalui ilmu pengetahuan untuk mengikuti perkembangan sehingga kita bisa membangun masyarakat yang lebih sejahtera,” pungkasnya.

--- Guche Montero

Komentar