Breaking News

REGIONAL Van Padji Pesa: Konsep Diri Menentukan Marwah Organisasi 14 Feb 2021 00:23

Article image
Van Padji Pesa (kedua dari kanan) berpose bersama DPC Periode 2020-2021 usai membawakan Materi POF-RAKER "Konsep Diri" (Foto: Dok.PMKRI Maumere)
Van menjelaskan tiga komponen dasar sebagai rujukan dari Konsep Diri, yakni Self Ideal (ideal yang diharapkan), Self Image (gambaran/citra diri yang diciptakan), dan Self Esteem (harga diri yang merupakan akumulasi dari ideal yang diharapkan dan citra di

MAUMERE, IndonesiaSatu.co-- "Semakin sejalan ideal dan citra diri, maka harga diri (marwah) organisasi akan semakin baik, demikian pula sebaliknya. Maka fungsionaris PMKRI, secara pribadi maupun sebagai bagian utuh dari organisasi, wajib mengupayakan terwujudnya kondisi tersebut dalam seluruh gerak pembinaan dan perjuangan organisasi."

Demikian hal itu diutarakan Van Paji Pesa, saat membawakan Materi "Konsep Diri" pada kegiatan Pekan Orientasi Fungsionari dan Rapat Kerja (POF-RAKER) segenap jajaran DPC PMKRI Cabang Maumere Periode 2020-2021, beberapa hari lalu.

Ketua PMKRI Cabang Maumere Periode 2007-2009 ini mengaku, materi Konsep Diri (KD) harus diinternalisasi dalam konteks POF dan Raker, di mana berbagai teori tentang KD lebih menjadi panduan untuk bisa menterjemahkan mandat RUAC dan Kertas Kerja Ketua Presidium ke dalam perencanaan yang menjawab kebutuhan organisasi.

Van menjelaskan tiga komponen dasar sebagai rujukan dari Konsep Diri, yakni Self Ideal (ideal yang diharapkan), Self Image (gambaran/citra diri yang diciptakan), dan Self Esteem (harga diri yang merupakan akumulasi dari ideal yang diharapkan dan citra diri yang diciptakan).

"Maka fungsionaris PMKRI, secara pribadi maupun sebagai bagian utuh dari organisasi wajib mengupayakan terwujudnya kondisi tersebut dalam seluruh gerak pembinaan dan perjuangan organisasi," imbuhnya.

Van mencontohkan, jika ideal yang diharapkan adalah lahirnya kader yang berkualitas secara intelektual, maka kondisi itu mesti nampak dalam citra yang nyata dari seorang kader, sehingga pada akhirnya membentuk citra diri organisasi. 

"Sehingga self esteem (harga diri) akan ditentukan oleh 2 kondisi di atas. Semakin sejalan ideal dan citra diri, maka harga diri organisasi akan semakin baik, demikian pula sebaliknya," katanya.

Arah Capaian Selama Kepengurusan

Van mengingatkan bagaimana dapat mewujudkan ketiga komponen penting dari Konsep Diri.

Menurutnya, hal itu harus diterjemahkan melalui program dan rencana kerja yang terukur dalam berbagai pola pembinaan maupun pendidikan; baik formal, non formal, maupun informal serta model-model gerakan kemasyarakatan yang sejalan dengan visi-misi serta nilai-nilai luhur organisasi PMKRI. 

"Meskipun secara esensial, konsep diri dalam dirinya sendiri itu sangat luas dan mendalam dan detail, namun ini merupakan landasan berpikir umum sebagai acuan dan tuntutan bagi fungsionaris agar memiliki target capaian selama satu periode kepengurusan," pesannya.

Khusus untuk ini misalnya, lanjut Van, sangat perlu membuka ruang pada kegiatan-kegitan non formal dan informal; semisal kelas-kelas diskusi, penguatan keterampilan, serta pelatihan-pelatihan.

"Misalnya, dibuka kelas jurnalistik dengan mengundang Anggota Penyatu (alumni) yang berkompeten dengan latar belakang tersebut, membuat pelatihan, kemudian peserta diberi tugas. Demikian pula kelas-kelas lainnya, sehingga selain materi yang diperoleh, terutama output dan outcome yang hendak dicapai dalam dunia praktis pasca berproses di PMKRI," simpulnya. 

--- Guche Montero

Komentar