Breaking News

INTERNASIONAL Vatikan Beroperasi Terbatas, Paus Dipastikan Tunda ke Indonesia 11 Mar 2020 18:16

Article image
Paus Fransiskus. (Foto:ist)
Aktivitas perkantoran di Vatikan masih tetap berjalan seperti biasa walaupun banyak pelayanan dilakukan dari rumah/kediaman pada staf Vatikan.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Pejabat Vatikan mengungkapkan negara kecil yang dikepalai oleh Paus Fransiskus ini sejak Senin awal pekan ini beroperasi terbatas. Sedikit aktivitas perkantoran di Vatikan masih tetap berjalan seperti biasa mengingat banyak pelayanan dilakukan dari rumah/kediaman pada staf Vatikan.

“Paus Fransiskus beraktivitas dari Domus Santa Marta saja kecuali ada meeting penting misalnya Ad Limina (Kunjungan Lima Tahunan, Red.) Konferensi Waligereja Prancis kemarin,” ujar Pastor Markus Solo, SVD yang kini bertugas di Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama di Vatikan yang dilansir hidupkatolik di Jakarta, Selasa (10/3/2020) malam.

Mengkonfirmasi kondisi tersebut, pada Rabu (11/3/2020) pukul 10.00 waktu setempat, Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan, A. Agus Sriyono memperoleh informasi dari Mgr. Mauricio Rueda Beltz selaku Kepala Urusan Perjalanan Luar Negeri Paus, bahwa rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang sudah dijadwalkan berlangsung pada bulan September 2020 ditunda dan besar kemungkinan diadakan pada tahun 2021.

Pastor Markus lebih lanjut memgatakan, jumlah infeksi di Kota Roma masih relatif rendah tetapi ketakukan dan kecemasan meningkat oleh karena kebijakan masif di Italia bagian utara untuk memutus penyebaran virus korona agar tidak menyebar ke seluruh Italia.

“Basilika Santo Petrus juga sejak kemarin ditutup. Begitu juga dengan Museum Vatikan, Kapel Sistine, Museum Harta Karun di dalam Basilika Santo Petrus, penggalian di bawah Basilika Santo Petrus (Nekropol), Taman dan Museum Kastel Gondolfo (Kediaman Paus di luar Vatikan, red.) ,” jelas imam SVD asal Indonesia ini.

Dia menambahkan, kebijakan massif itu diambil karena pemerintah juga kita tidak tahu  arah dan agresivitas virus ini seperti apa.

"Virus ini tidak pilih-pilih kasih. Kedatangannya seperti pencuri di malam hari. Kadang kita berpikir kita sudah sangat waspada dan sangat patuh terhadap setiap aturan pencegahan, tetapi cobaan tidak pernah tidur. Ibarat naik mobil, kita sendiri sudah sangat berhati-hati dan mengikuti semua aturan lalulintas, tetapi keselamatan kita di jalan tidak kita tentukan sendiri. Orang lain punya andil besar juga,” ujar Pastor Markus.                                                                    

Kota-kota di Italia, lanjut Pastor Markus, termasuk Kota Vatikan memang sangat lengang, seperti kota mati. Namun, dia mengutip pesan Yesus bahwa tetaplah berjaga-jaga dan berdoa, dirasakan manfaatnya di dalam situasi seperti ini. Hendaknya didengar dan diikuti semua orang karena semua orang punya andil terhadap keselamatan orang lain.

"Selain itu Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Seperti perahu dihempas badai  lalu murid-murid pada panik. Ternyata Tuhan tidak tidur. Kita harus meminta kepada-Nya dalam doa. Panik adalah racun karena bisa memperburuk situasi,” papar Pastor Markus seraya berharap, selalu dalam kewaspadaan dan doa.

Mengingat situasi Italia secara keseluruhan yang belum menentu, aktivitas Paus Fransiksus ke depan tentunya akan makin berhati-hati. “Kita tetap berdoa dan harapkan yang terbaik,” timpal Pastor Markus.

--- Sandy Javia

Komentar