Breaking News

INTERNASIONAL Vatikan Tunjuk Tiga Wanita untuk Jabatan Pemeriksaan Calon Uskup 14 Jul 2022 09:33

Article image
Paus Fransiskus. (Foto: DW)
Doktrin Gereja mencadangkan imamat untuk pria, mengingat para rasul Kristus adalah pria. Wanita sering mengeluh bahwa mereka memiliki status kelas dua di gereja, meskipun mereka melakukan bagian terbesar dari pekerjaannya mengelola sekolah, rumah sakit,

ROMA, IndonesiaSatu.co -- Paus Fransiskus pada hari Rabu menunjuk tiga wanita untuk melayani sebagai anggota kantor Vatikan yang memeriksa pemilihan uskup. Peristiwa ini yang pertama bagi wanita untuk memiliki suara dalam pemerintahan Gereja Katolik, demikian dikutip dari The Associated Press.

Dikasteri untuk Uskup mengawasi pekerjaan sebagian besar dari 5.300 uskup gereja, yang menjalankan keuskupan di seluruh dunia. Para anggota dikasteri, yang meliputi para kardinal, uskup dan sekarang wanita, bertemu secara berkala untuk mengevaluasi usulan uskup baru yang namanya diteruskan oleh duta besar Vatikan.

Para duta besar biasanya mengajukan tiga kandidat untuk setiap pembukaan setelah berkonsultasi dengan anggota gereja setempat.

Paus masih membuat panggilan terakhir dan dapat melewati kandidat yang diusulkan oleh duta besarnya dan kemudian diperiksa oleh dikasteri. Namun penambahan perempuan ke dalam proses konsultasi tetap signifikan dan merupakan tanggapan terhadap seruan untuk memecah hierarki klerus yang semuanya laki-laki di Tahta Suci dan menuntut agar perempuan memiliki suara yang lebih besar dalam pengambilan keputusan di gereja.

Anggota baru adalah Suster Raffaella Petrini, yang sudah memegang posisi tinggi Vatikan sebagai Sekretaris Jenderal Negara Kota Vatikan, yang mengelola Museum Vatikan dan bagian administrasi lainnya di wilayah itu.

Juga bernama Suster Yvonne Reungoat, mantan atasan Jenderal Puteri Maria Pembantu, ordo religius yang juga dikenal sebagai Suster Salesian; serta seorang wanita awam, Maria Lia Zervino, presiden kelompok payung wanita Katolik, Persatuan Organisasi Wanita Katolik Dunia.

Doktrin Gereja mencadangkan imamat untuk pria, mengingat para rasul Kristus adalah pria. Wanita sering mengeluh bahwa mereka memiliki status kelas dua di gereja, meskipun mereka melakukan bagian terbesar dari pekerjaannya mengelola sekolah, rumah sakit, dan mewariskan iman dari generasi ke generasi. ***

--- Simon Leya

Komentar