Breaking News

TOKOH Viktus Murin, Politisi NTT Raih Penghargaan “Tokoh Kristiani 2018” 13 Jan 2019 20:04

Article image
Viktus Murin menerima piagam penghargaan “Tokoh Kristiani 2018” yang diberikan Majalah Kristiani NARWASTU. (Foto: ist)
Mereka yang terpilih menjadi Tokoh Kristiani 2018 telah melewati berbagai tahapan dan kriteria yang disiapkan redaksi Narwastu.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Viktus Murin, Wakil Sekjen Partai Golkar asal Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk dalam 21 tokoh yang meraih penghargaan “Tokoh Kristiani 2018” yang diberikan Majalah Kristiani NARWASTU. Para penerima penghargaan dinilai sebagai figur yang sangat berpengaruh dalam memperjuangkan nilai-nilai Kristiani, kemasyarakatan, dan kebangsaan.

Pemberian penghargaan dilakukan dalam suasana perayaan dan ibadah Natal - Tahun Baru 2019 Keluarga Besar Majalah Kristiani NARWASTU yang diadakan pada Jumat (11/1/2019) di Graha Bethel, Jalan Ahmad Yani Kav. 65, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.

Menurut Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, mereka yang terpilih menjadi Tokoh Kristiani 2018 telah melewati berbagai tahapan dan kriteria yang disiapkan redaksi Narwastu.

Sebelum menentukan figur tertentu layak terpilih menjadi tokoh Kristiani, redaksi terlebih dahulu meneliti rekam jejak, aktivitas, dan pelayanannya kepada gereja, masyarakat, dan bangsa. Tokoh terpilih adalah mereka yang pernah muncul dalam pemberitaan Majalah Narwastu.

“Mereka adalah sosok yang pernah muncul dalam pemberitaan majalah Narwastu. Kami tak bakal mempublikasikan figur-figur yang sehebat apa pun kalau belum pernah muncul di dalam pemberitaan Narwastu,” kata Jonro.

Dikatakan Jonro, satu hal yang dilakukan sebelum mengangkat figur-figur ini adalah menanyakan ke sejumlah pihak tentang kiprah mereka, termasuk kepada sejumlah pembina atau penasehat Narwastu.

Tiga kriteria

Ada tiga kriteria yang menjadi ukuran dalam pemilihan seorang tokoh.

Pertama, tokoh mesti seorang figur Pancasilais dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta memahami Bhineka Tunggal Ika.

Kedua, tokoh mesti peduli terhadap pelayanan di tengah gereja, masyarakat, bahkan bangsa, serta tak jarang menjadi perbincangan banyak orang. Dengan istilah lain tokoh bisa bahkan sering menjadi the news maker (pembuat berita).

Ketiga, tokoh mesti mampu meginspirasi dan memotivasi banyak orang dengan kiprahnya, apakah itu di bidang sosial kemasyarakatan, gereja, hukum, politik, ekonomi, pendidikan, media, organisasi maupun profesionalisme.

Viktus yang dimintai komentarnya sehubungan dengan penghargaan yang diterimanya tersebut mengatakan merasa belum pantas menyandang status kerohanian sosial seperti yang diberikan oleh Majalah NARWASTU. Namun demikian, sembari menyadari perihal keterbatasan dirinya, dalam iman Viktus harus yakin bahwa tidak ada hal atau peristiwa yang bersifat kebetulan di dalam Tuhan. 

“Izinkan saya mengutip ucapan Bunda Theresa dari Calcuta, bahwa ‘manusia hanyalah sebatang pensil di Tangan Tuhan’. Maka kosongkanlah diri kita, lepaskan segala beban dan target duniawi, biarlah Tuhan saja yang menggerakkan pensil di Tangan-Nya itu,  untuk menuliskan perjalanan hidup kita seturut rancangan dan waktu-Nya,” ujar Viktus. 

Viktus tak lupa menyatakan puji syukur berlimpah kepada Tuhan, berterima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orangtuanya yang telah berpulang (bapak Alex Murin dan ibu Yuliana Lewar), mertua (Ernst Freidrick Kasenda dan almarhumah Grace Jeanette Kojongian), guru, dosen, dan teman-teman semasa sekolah dan masa kuliah, para sahabat seperjuangan di dunia pergerakan mahasiswa dan pergerakan politik, rekan-rekan seprofesi di dunia jurnalistik, sanak keluarga dan kerabat kenalan yang telah ikut membentuk kepribadiannya. 

“Terima kasih terkhusus bagi isteri saya, Deisy Debra Kasenda, dan putera saya Alexander Ernst Matur Murin, yang adalah pohon dan buah hati saya, yang menjadi inspirasi sekaligus asupan kekuatan batin, untuk terus melakoni "via dolorosa” atau jalan sengsara dalam peziarahan kehidupan ini, sehingga saya lebih mampu memetik sukacita iman di dalam TUHAN,” tambah Viktus. 

 

CURICULLUM VITAE 

Nama Lengkap        : Viktus Y.K. Murin, S.Pd

Tempat/Tgl. Lahir    : Lembata, NTT, 01-01-1969

Agama                   : Katolik

Riwayat Pendidikan: 

S-1 (Sarjana Pendidikan); Lulus 1995, dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang/NTT 

SLTA; Lulus 1988, dari SMA Negeri 468 Larantuka/Kab. Flores Timur/NTT

SLTP; Lulus 1985, dari SMP Katolik Mater Inviolata, Larantuka/Flores Timur/NTT

SD; Lulus 1982, dari SD Katolik Lewoleba I, Kab.Lembata/NTT 

Riwayat Organisasi/Politik:

2018-Sekarang: Wakil Sekjen DPP Partai GOLKAR hasil Munaslub 2017, ex-officio Sekretaris BAKASTRATEL (Badan Kajian Strategis dan Intelijen) DPP Partai 

GOLKAR. ---*) Bergabung sebagai kader Partai GOLKAR sejak akhir 2002.

2017-2022: Ketua Bidang Litbang pada Depinas SOKSI hasil Munas X Tahun 2017

2009-2014: Anggota Pleno DPP Partai GOLKAR

2008-2009: Wakil Ketua Badan Informasi dan Komunikasi  (BIK) DPP Partai GOLKAR; masa kepemimpinan Ketua BIK Theo L Sambuaga

2002-2008: Wakil Sekretaris BIK DPP Partai GOLKAR

2003-2008: Wakil Sekjen DPP AMPI, Hasil Munas Pandaan-Jawa Timur 2003

1999-2002: Sekretaris Jenderal Presidium Pusat GMNI, Hasil Kongres Kupang 1999

1996-1999: Ketua Komite Kaderisasi Presidium GMNI

1993-1996: Sekretaris DPC GMNI Kupang

1990-1993: Anggota GMNI Cabang Kupang

Menjadi Calon Wakil Bupati dari Partai Golkar pada Pilkada 2011 Kab. Lembata/NTT, berpasangan dengan Calon Bupati Herman YL Wutun. Maju dengan nama Paket TITEN Herman-Viktus, mengusung tagline: “Politik yang Santun dan Bermartabat”, paket ini menang pada Putaran I, namun kalah pada Putaran II saat head to head dengan PDIP. 

Riwayat Pekerjaan:  

Saat ini         : Pemimpin Usaha portal online BERSIH.Id

2003-2008    : Redaktur Pelaksana website Partai Golkar; www.partai-golkar.or.id

2008-2009    : Pemimpin Redaksi website Partai Golkar; www.golkar.or.id 

2004 s/d 2013: Tenaga Ahli Menpora RI (era kepemimpinan Menpora Adhyaksa Dault, Andi Malarangeng, dan Roy Suryo).

2004            : Wartawan Harian Proaksi

2003            : Wartawan Mingguan RATRA - Jakarta

2001            : Wartawan Majalah SKALA - Jakarta

1996            : Wartawan Harian Berita Yudha - Jakarta

1992-1995    : Wartawan Harian Pos Kupang - Kupang

Karya Tulis:

Telah melahirkan tiga buku karya tulis sendiri, yakni Buku “Mencari Indonesia, Balada Kaum Terusir” (2005); Buku “Menabur Asa di Tanah Asal” (2006); dan Buku “Geliat Demokrasi di Kampung Halaman, Kado 10 Tahun Otonomi Lembata” (2009). Ketiga buku ini diterbitkan oleh Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK).  Menulis pula artikel/opini yang di berbagai media massa.

Pelayanan Rohani:

Secara reguler mengisi pelayanan rohani/Pembawa Firman bagi warga binaan Kristiani di Rumah Tahanan/Lembaga Pemasyarakatan, diantaranya LP Salemba, dan Rutan Cilodong Depok-Jawa Barat.

--- Simon Leya

Komentar