Breaking News

INTERNASIONAL Wartawan Meksiko yang Menulis tentang Kejahatan Tewas Dipenggal 10 Sep 2020 14:56

Article image
Sebuah sepeda motor terlihat di lokasi ditemukannya jenazah jurnalis Julio Valdivia di Tezonapa, Veracruz, Meksiko, 9 September 2020. (Foto: Yahoo News-ph)
El Universal dan beberapa outlet berita lokal lainnya melaporkan bahwa Valdivia telah dipenggal, dan menjadi kematian jurnalis keempat di Meksiko tahun ini.

MEXICO CITY, IndonesiaSatu.co -- Seorang jurnalis Meksiko yang menulis tentang kejahatan di  negara bagian Veracruz yang penuh kekerasan ditemukan dipenggal pada hari Rabu. Media lokal seperti dikutip Reuters melaporkan, pembunuhan mengerikan terbaru terhadap seorang reporter di salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalis.

Mayat Julio Valdivia (44), yang mengkhususkan diri dalam jurnalisme "nota roja" yang berfokus pada kejahatan dan kekerasan yang mengerikan, ditemukan di kotamadya Tezonapa yang terpencil, sekitar 100 kilometer dari ibu kota negara bagian Veracruz.

Seorang anggota staf di surat kabar lokal Diario El Mundo Valdivia di Veracruz mengatakan awalnya dicurigai bahwa Valdivia mungkin ditabrak oleh kereta api, tetapi kesimpulan itu  dibatalkan oleh kantor kejaksaan.

"Valdivia ditemukan di dekat rel kereta, dipenggal dan disiksa," kata anggota staf surat kabar itu, yang tidak ingin disebutkan namanya.

El Universal dan beberapa outlet berita lokal lainnya melaporkan bahwa Valdivia telah dipenggal, dan menjadi kematian jurnalis keempat di Meksiko tahun ini.

Pada 2019, sekitar setengah dari semua pembunuhan jurnalis di seluruh dunia terjadi di Meksiko, demikian menurut Committee to Protect Journalists.

"Kami mengutuk pembunuhan Julio Valdivia," kata pemerintah Veracruz di akun Twitter-nya.

Sebuah kelompok perlindungan media lokal yang dikenal sebagai CEAPP mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Valdivia tidak memiliki tindakan perlindungan ekstra karena dia tidak melaporkan menghadapi ancaman terhadap keamanannya. Tapi kelompok itu menuntut pihak berwenang "menjelaskan" pembunuhan itu.

--- Simon Leya

Komentar