Breaking News

INTERNASIONAL Filipina Desak China Tarik Kembali Ratusan Kapal Milisi Maritim dari Laut China Selatan 22 Mar 2021 11:38

Article image
Peta wilayah Laut China Selatan yang masih disengketakan oleh sejumlah negara di kawasan tersebut. (Foto: getty images)
Meski upaya penyelesaian sengketa di Laut China Selatan masih terus dilakukan, tetapi ketegangan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

MANILA, IndonesiaSatu.co --  Pemerintah Filipina mendesak otoritas China agar menarik sekitar 220 kapal yang terdeteksi di Laut Cina Selatan sejak 7 Maret lalu.

Disitir dari philstar.com, Senin (22/3/2021), Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan, kapal-kapal yang diduga kuat diawaki milisi maritim China itu melanggar hak maritim Filipina.

Tim penjaga pantai Filipina merilis sejumlah foto yang menunjukkan deretan kapal China sedang berada di kawasan Whitsun Reef (disebut Julian Felipe Reef oleh Filipina) di Laut China Selatan pada 7 Maret lalu dan masih berada di wilayah tersebut.

Gugus tugas lintas pemerintah Filipina menegaskan pada Sabtu (20/3/2021) lalu bahwa kawasan terumbu karang itu terletak di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.

Menhan Lorenzana mendesak Beijing untuk menarik semua kapal tersebut karena kapal-kapal penangkap ikan itu tampaknya tidak sedang menangkap ikan dan justru diawaki oleh milisi maritim China.

"Kami menyerukan kepada China untuk menghentikan aksi milisi maritim ini dan segera menarik kembali kapal-kapal yang melanggar hak maritim kami dan melanggar batas wilayah kedaulatan kami," demikian pernyataan Lorenzana seperti dikutip dari philstar.com, Senin (22/3/2021).

Laut China Selatan merupakan kawasan sengketa sejak bertahun-tahun lalu, setelah China mengumumkan klaim kedaulatan China atas 90% wilayah Laut China Selatan. Akan tetapi pada tahun 2016 pengadilan internasional menolak klaim tersebut.

China tetap berpegang pada klaim tersebut dan terus melakukan  pembangunan fasilitas di sejumlah pulau dan patroli, memperluas kehadiran militernya, serta menegaskan bahwa tindakan itu dijalankan untuk tujuan damai.

Sementara itu, Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam tetap berupaya mempertahankan hak atas wilayahnya masing-masing di kawasan Laut China Selatan yang masuk dalam klaim China.

Meski upaya penyelesaian sengketa di Laut China Selatan masih terus dilakukan, tetapi ketegangan di kawasan tersebut terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

--- Henrico Penu