Breaking News

BERITA Hasil Tes Swab 42 ABK KM Lambelu, Kadinkes Sulsel: 26 Positif Corona 14 Apr 2020 10:37

Article image
KM Lambelu. (Foto: Kemenhub)
"Kemarin telah dilakukan pemeriksaan swab kepada 42 orang awak KM Lambelu dan ada 26 positif, selebihnya negatif," kata Kadinkes Sulsel, dr. M Ichsan Mustari.

MAKASSAR, IndonesiaSatu.co-- Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Dinkes Sulsel) mencatat sebanyak 26 Anak Buah Kapal (ABK) dan mitra KM Lambelu positif terinfeksi virus Corona (Covid-19). Dinkes Sulsel telah memeriksa 42 orang dari 141 awak kapal yang saat ini sedang dikarantina di atas kapal tersebut.

"Kemarin telah dilakukan pemeriksaan swab kepada 42 orang awak KM Lambelu dan ada 26 positif, selebihnya negatif," kata Kadinkes Sulsel, dr. M Ichsan Mustari, seperti dilansir dari Antara dan diberitakan detik.cm, Senin (13/4/20).

KM Lambelu saat ini dilarang bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta sesuai protokol kesehatan untuk setiap kedatangan.

Nakhoda beserta petugas kapal harus menjalani isolasi mandiri di atas kapal dengan pengawasan dari pihak keamanan, manajemen, dan otoritas pelabuhan di Kota Makassar.

Kapal berada di jarak 2 mil dari daratan. Nakhoda kapal beserta ABK telah diinstruksikan tetap berada di atas kapal hingga hasil pemeriksaan kesehatan diterima.

"Besok siang, 99 orang awak akan diperiksa lagi untuk memastikan statusnya mereka. Sebab, yang diidentifikasi positif ini kebanyakan mereka adalah Orang Tanpa Gejala (OTG)," kata dr Ichsan.

Ichsan menegaskan bahaa tak ada satu pun kru KM Labelu yang turun dari kapal. Karantina akan dilakukan selama 14 hari ke depan. Pengawasan ketat dilakukan di atas kapal dengan mengerahkan aparat keamanan seperti TNI, Polri, dan Satpol PP.

Petugas juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan di kapal, menyiapkan tempat cuci tangan, dan tidak melakukan proses memasak di atas kapal sesuai protokol kesehatan.

Selama karantina berlangsung, Pemprov Sulsel bersama elemen terkait akan melakukan edukasi kepada awak dan mitra KM Lambelu untuk mengetahui keadaan mereka secara berkala.

"Bersama bagian kesehatan pelabuhan, kita akan membawa obat, masker, dan segala yang dibutuhkan untuk upaya pencegahan," katanya.

"Kapal akan sandar dan mendekat jika butuh air, konsumsi, dan bahan bakar. Konsumsi awak kapal akan disediakan dari darat dan tidak ada proses masak di kapal. Karena berdasarkan protokol kesehatan, tidak boleh berganti tempat makan," sambung Ichsan.

Diketahui, KM Lambelu merupakan salah satu kapal Pelni dengan tipe 2000 dan memiliki rute Makassar - Parepare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Pantoloan - Balikpapan - ParePare - Makassar - Bau-bau - Maumere - Baubau - Makassar - Parepare - Balikpapan - Pantoloan - Tarakan - Nunukan - Balikpapan - Parepare - Makassar.

Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, rute KM Lambelu tujuan Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, sempat menuai polemik akibat sikap tolak Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.

Pasalnya, sikap tolak Bupati Sikka karena di dalam kapal KM Lambelu terdapat ABK yang terindikasi terpapar virus Corona. Meski demikian, usai menjalani karatina beberapa jam di tengah laut dan tindakan nekat beberapa penumpang yang terjun ke laut, Bupati Robby mengambil langkah berani dengan mengizinkan para penumpang turun disertai pemeriksaan dan pengawasan ketat.

Para penumpang kemudian diidentifikasi untuk menjalani karantina terpusat di gedung SCC dan Rujab Bupati Sikka.

Para penumpang dari luar kabupaten Sikka langsung dimobilisasi ke daerah tujuan masing-masing, sementara para penumpang asal Kabupaten Sikka tetap menjalani karantina terpusat hingga 14 hari ke depan. 

--- Guche Montero

Komentar