Breaking News

TAJUK Indonesia: Nasionalisme dan Internasionalisme 05 Oct 2016 06:49

Article image
Indonesia adalah bagian dari perjuangan kemanusiaan di dunia. (Foto: Ist)
Partisipasi Indonesia dalam kancah internasional adalah bagian dari proses eksplorasi nilai-nilai kearifan Indonesia, untuk menunjang perdamaian dunia.

“Internasionalisme tidak akan hidup subur kalau tidak berakar di dalam taman sarinya nasionalisme”, demikian kata Bung Karno. Pernyataan Presiden Pertama RI tidak tanpa alasan. Indonesia menempati wilayah strategis dalam kancah peradaban dunia. Indonesia menjadi tempat persilangan antarbenua, antarsamudera, dan antarperadaban.

 Karena posisi strategisnya, Indonesia menjadi tempat pertemuan aneka keragaman: pertemuan kekayaan budaya. Indonesia ditenun dari keragaman tersebut, dan karena itu dapat menjadi miniatur keragaman  dunia. Indonesia bukan hanya tempat, tetapi sebuah proses yang selalu terhubung dengan dunia luar. Sulaman kekayaan Indonesia membuka diri terhadap perjuangan mencapai keelokan peradaban internasional. Karena itu komitmen kemanusiaan dunia tidak dapat dilepaskan Indonesia.

Sebagai tempat penyerbukan keragaman, Indonesia tidak dapat menutup diri dari partisipasi aktif mewujudkan perdamaian dan kedamaian dunia. “Kebangsaan yang kita anjurkan bukan kebangsaan yang menyendiri,” tegas Soekarno. Eksistensi Indonesia sebagai bangsa tidak dapat dilepaskan dari pengakuan bangsa lain. Namun, keterbukaan Indonesia tidak meniscayakan hilangnya otonomi dan atau determinasi diri sebagai bangsa.

Internasionalisme selalu memiliki kaitan dengan nasionalisme. Artinya, nilai-nilai kemanusiaan universal selalu dipertemukan dengan kearifan lokal, atau nilai-nilai keutamaan khas Indonesia. Partisipasi Indonesia dalam kancah internasional adalah bagian dari proses eksplorasi nilai-nilai kearifan Indonesia untuk menunjang perdamaian dunia. Indonesia juga dapat memperoleh manfaat dari dialog kemanusiaan dengan bangsa-bangsa lain, untuk dapat dibumikan di tanah sendiri.

Dalam dan bersama Indonesia yang kita cintai, “mari kita melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”

Salam Redaksi IndonesiaSatu.co

Komentar