REGIONAL Antisipasi Krisis Iklim, Gubernur Melki Serukan Kolaborasi dan Aksi Nyata 20 May 2025 20:47
 
            "Ayo kita wujudkan masyarakat NTT yang tangguh menghadapi perubahan iklim. Ayo bangun NTT,” ajak Gubernur Melki.
KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dalam menghadapi dampak perubahan iklim melalui kebijakan adaptasi yang inklusif dan berkeadilan.
Hal itu disampaikan Gubernur Melki dalam sambutannya pada kegiatan Workshop bertema “Mendorong Kebijakan Adaptasi Perubahan Iklim yang Berkeadilan di Provinsi NTT” yang berlangsung di Hotel Harper, Kupang, Senin (19/5/2025).
Acara yang diinisiasi oleh Voices For Just Climate Action (VCA) Indonesia bersama Bapperida Provinsi NTT tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di antaranya Perwakilan dari Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, pimpinan DPRD dan Forkopimda Provinsi NTT, para Kepala Bappeda/Bapperida kabupaten/kota, lembaga mitra pembangunan, serta organisasi masyarakat sipil.
Gubernur Melki mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi NTT, Ia menyampaikan apresiasi kepada VCA dan Bapperida yang telah menginisiasi kegiatan tersebut untuk mendorong peningkatan pemahaman sekaligus aksi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim di NTT.
"Perubahan iklim saat ini bukan sekadar isu global, melainkan telah menjadi tantangan nyata di tingkat lokal. Musim yang semakin tidak menentu, kekeringan berkepanjangan, curah hujan ekstrem, serta meningkatnya frekuensi bencana seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan merupakan dampak langsung yang dirasakan masyarakat NTT," ujar Gubernur Melki.
Mengutip data RKPJN 2025–2045, Gubernur Melki menyebut potensi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim pada periode 2020-2021 mencapai Rp 544 triliun.
"Jika tidak ada aksi konkret dalam kebijakan dan strategi adaptasi serta mitigasi, kerugian ini akan terus meningkat,” ungkapnya.
Lebih jauh, Gubernur menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari misi Pemerintah Provinsi NTT lima tahun ke depan.
"Keberlanjutan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang membangun ekosistem yang terintegrasi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” kata Gubernur Melki.
Menurut Gubernur, salah satu tantangan utama pembangunan di NTT yakni keterbatasan sumber daya air, terutama saat musim kemarau.
Karena itu, Gubernur mendorong upaya optimalisasi bendungan, embung, pemanfaatan teknologi pengangkatan air, serta reboisasi daerah tangkapan air sebagai strategi adaptasi yang berbasis ekosistem.
"Kami berkomitmen memanfaatkan sumber daya alam bukan tambang, dan sedang menyusun Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API) Provinsi NTT 2025–2045 dengan melibatkan berbagai pihak,” katanya.
Wakil Ketua DPP Golkar itu juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menghadapi perubahan iklim.
Gubernur mengajak sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi, dan mitra internasional untuk bersinergi dalam memperkuat ketangguhan iklim di NTT.
"Saya berharap diskusi hari ini menghasilkan rekomendasi teknis yang dapat kami tindak lanjuti dalam kebijakan dan program adaptasi berbasis komunitas serta kearifan lokal,” tandasnya.
Pada akhir sambutannya, Gubernur Melki menyerukan semangat kolaborasi demi mewujudkan visi NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan.
“Ayo kita wujudkan masyarakat NTT yang tangguh menghadapi perubahan iklim. Ayo bangun NTT,” ajak Gubernur Melki.
--- Guche Montero
 
                 
                         
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                         
                         
                         
        
Komentar